Kamis 24 Oct 2019 16:58 WIB

Tito Prioritaskan Efektivitas Penyerapan Anggaran Daerah

Penyerapan anggaran didorong supaya efektif dan maksimal tapi bukan harus dihabiskan

Rep: Mimi Kartika/ Red: Esthi Maharani
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian saat diwawancarai wartawan usai melaksanakan apel pagi bersama jajaran Kemendagri, Kamis (24/10).
Foto: Republika/Mimi Kartika
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian saat diwawancarai wartawan usai melaksanakan apel pagi bersama jajaran Kemendagri, Kamis (24/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menyampaikan prioritas tugas jajaran Kemendagri dalam dua bulan menjelang akhir tahun 2019. Ia meminta Kemendagri mendorong efektivitas penyerapan anggaran pemerintah daerah (pemda).

"Tanggung jawab kita untuk pembinaan pengawasan anggaran di daerah, penyerapan anggaran kita dorong supaya bisa efektif, maksimal, tapi bukan berarti harus dihabiskan. Apa yang sudah diprogramkan itu dieksekusi," ujar Tito dalam sambutan apel paginya bersama jajaran Kemendagri, Kamis (24/10).

Ia berharap margin gap anggarannya yang tidak terserap itu tidak terlalu jauh. Ia akan memerintahkan direktorat jenderal terkait menyisir satu per satu dalam sisa dua bulan lagi karena kemungkinan jelang akhir Desember tidak ada lagi penyerapan anggaran.

Tito mengatakan, perlu ada pengawasan dalam penyerapan anggaran baik terhadap sisa anggaram yang tidak terserap meski sudah ada program maupun anggaran yang terserap tetapi tak ada pembangunan yang signifikan. Ia juga mewanti-wanti jika penyerapan anggaran tidak jelas akan berhadapan dengan hukum.

"Tapi kalau diserap hasilnya enggak jelas hati-hati berhadapan dengan hukum. Penyerapan anggarannya rendah dan pembangunannya enggak ada juga ya masyarakat bisa nilai sendiri," tutur dia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement