Kamis 24 Oct 2019 17:59 WIB

Oktober, Konsumsi Pertamax di Jateng Alami Kenaikan

Persentase kenaikan tertinggi terpantau di Kabupaten Pekalongan.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Yusuf Assidiq
Suasana di SPBU.
Foto: Yusuf Assidiq.
Suasana di SPBU.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Konsumsi BBM jenis Pertamax di wilayah Jawa Tengah membukukan persentase kenaikan tertinggi pada Oktober 2019 ini. PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region (MOR) IV mencatat kenaikan konsumsi ini mencapai 28 persen dibandingkan rata-rata normal harian tahun ini.

General Manager PT Pertamina MOR IV, Iin Febrian mengungkapkan, secara angka, kenaikan konsumsi Pertamax di Oktober ini mencapai 2.102 kilo liter (KL) per hari. "Sementara rata-rata konsumsi normal bulanan di wilayah kerja Jateng hanya berkisar 1.641 KL per hari," jelasnya, di Semarang, Kamis (24/10).

Iin Febrian juga menjelaskan,  di wilayah kerja MOR IV secara persentase kenaikan tertinggi terpantau di Kabupaten Pekalongan, yang mencapai 46 persen. Padahal selama ini rata rata bulanan normal konsumsi Pertamax di wilayah Kabupaten Pekalongan hanya berkisar 1.304 KL per bulan.

Menurutnya, hal ini tak lepas dari upaya Pertamina MOR IV  yang terus menambah infrastruktur dalam menjawab antusiasme kenaikan konsumsi Pertamax. "Jika di 2018, SPBU di Jawa Tengah yang menjual Pertamax series ada 694 SPBU, maka di tahun ini kami tambah menjadi 750 SPBU," jelasnya.

Unit Manager Communication & CSR MOR IV, Anna Yudhiastuti menambahkan, Pertamax series merupakan produk BBM berjenis Gasoline dengan Reserach Octane Number (RON) minimal 92. Dengan nilai RON yang semakin tinggi, Pertamax menjadi bahan bakar yang banyak direkomendasikan untuk menjaga agar performa mesin agar tetap prima.

Ia juga mengapresiasi para pengguna kendaraan yang selama ini telah menggunakan BBM yang ramah lingkungan untuk mesin kendaraannya. Dengan menggunakan BBM beroktan tinggi, emisi gas buang yang dihasilkan oleh kendaraan semakin tereduksi.

"Sehingga konsumen Pertamax tersebut juga ikut berpartisipasi dalam memperbaiki kualitas udara di lingkungannya masing-masing," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement