REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI- Kepercayaan akan suatu agama maupun perbedaan lainnya tidak menjadi penghalang dalam merayakan Diwali. Hal ini dikisahkan seorang mualaf, Shayal Prasad yang menikah dengan keluarga Muslim. Berpindah dari Hindu menuju Islam, kini wanita tersebut lebih dikenal dengan nama Nadia Abdul.
Dikutip di Fiji Sun, Nadia mengatakan Diwali tidak hanya dirayakan oleh orang Hindu. Masyarakat lainnya juga mengambil peran untuk perayaan ini. Dalam acara Festival of Lights contohnya, semua orang ikut membagikan makanan manis dan menggunakan pakaian tradisional Diwali.
"Aku memeluk agama Hindu sebelum menikah. Tapi meski kini Muslim, kecintaanku untuk mempromosikan Diwali tidak pudar. Aku mendapat dukungan penuh dari kedua belah pihak baik mertua maupun orang tua kandungku," ujarnya pada Kamis (24/10).
Nadia menyebut, ia mendapat dukungan dari orang tuanya untuk meneruskan seni mehndi atau Henna dan berbisnis makanan manis. Ia memang memiliki kemampuan dalam menggambar mehndi dan sebuah perusahaan katering untuk mendukung perayaan Diwali selama delapan tahun terakhir.
"Ibu mertua dan kakak suamiku membantu mencatat pesanan dan membuat manisan. Aku menuliskan unggahan di akun Facebook-ku untuk usaha yang aku punya," lanjutnya.
Sembari Nadia membuka usaha di wilayah pusat kota, sang Ibu juga menerima pesanan dari wilayah Barat.
Melalui usahanya ini, Nadia tetap bisa berhubungan baik dengan teman-temannya yang beragama Hindu. Sebagai balasan akan usahanya, ia kerap diundang ke rumah teman-temannya sebagai bentuk apresiasi untuk jasa yang ia lakukan.
"Mehndi adalah hal yang aku sukai dan sudah aku lakukan dalam waktu yang lama. Mehndi membantu memunculkan tampilan glamor selama musim perayaan Diwali," ujar Nadia. Acara Diwali sendiri dirayakan setiap tanggal 28 Oktober.