Kamis 24 Oct 2019 18:01 WIB

Puan: Tantangan Menjadi Menko PMK akan Lebih Berat

Puan mengaku sempat bertanya-tanya siapa yang akan menggantikannya ke depan.

Rep: Haura Hafizhah/ Red: Teguh Firmansyah
Mantan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) yang juga Ketua DPR Puan Maharani berjabat tangan dengan Menko PMK Muhadjir Effendy pada acara lepas sambut di Kantor Kemenko PMK, Jakarta, Kamis (24/10).
Foto: Republika/Prayogi
Mantan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) yang juga Ketua DPR Puan Maharani berjabat tangan dengan Menko PMK Muhadjir Effendy pada acara lepas sambut di Kantor Kemenko PMK, Jakarta, Kamis (24/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Puan Maharani menilai tantangan yang dihadapi Kemenko PMK di periode 2019-2024 akan lebih berat. Pasalnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) fokus kepada sumber daya manusia (SDM) unggul pada masa periode keduanya.

"Selain itu, menjadi seorang Menko PMK juga harus memimpin koordinasi dan supervisi terhadap para menteri. Seperti, berdebat saat rapat. Sehingga kompak jika ingin memberikan penjelasan. Tidak boleh bersilang pendapat saat memberikan penjelasan ke media," katanya dalam acara serah terima jabatan di Gedung Kemenko PMK, Jakarta Pusat, Kamis (24/10).

Baca Juga

Ia menambahkan, Kemenko PMK juga membawahi kementerian-kementerian lain yang mengurus pembangunan manusia, di antaranya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Kesehatan, Kementerian Sosial, dan sebagainya. Sehingga nantinya harus berkoordinasi satu sama lain.

Puan bercerita sempat penasaran dengan calon penggantinya. Sampai akhirnya, ia mengetahui saat menjelang pelantikan Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024. Muhadjir meneleponnya dan bertanya tentang saran dan pandangan terkait Kemenko PMK. Saat itu Puan memberikan pesan kepada Muhadjir untuk melanjutkan program-program yang sudah ada dan dikerjakan selama ia menjabat sebagai Kemenko PMK.

Sementara itu, Puan ingat hanya Muhadjir Effendy yang paling rajin menghadiri rapat Kemenko PMK saat Muhadjir menjadi Mendikbud. Selain itu, Muhadjir juga sering mendampingi Puan saat Kunjungan Kerja (Kunker) baik di dalam negeri maupun di luar negeri.

Puan hanya berharap ke depannya Kemenko PMK lebih baik lagi. Ia mengucapkan terima kasih kepada semua karyawan dan pimpinan di Kemenko PMK yang selama ini membantu ia menjalankan tugas dan langsung membantu masyarakat yang membutuhkan. "Terima kasih semuanya yang sudah membantu saya. Maaf kalau saya cerewet tapi memang harus. Sukses semuanya," kata dia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement