jatimnow.com - Pembunuhan yang dilakukan oleh Gianto (36), warga Babatan Gang 1, Kecamatan Wiyung, Kota Surabaya, dan membuang jenazah driver Go-Car, Rusdianto (41), ke Tol Pandaan-Malang di KM 74.200/B, diduga dilakukan lebih dari satu orang.
"Sampai saat ini pelaku masih mati-matian mengaku melakukan aksi pembunuhan itu sendirian. Namun analisa penyidik, kita masih belum yakin jika pelaku ini melakukan aksi sendirian," jelas Kapolres Pasuruan, AKBP Rofiq Ripto Himawan, Kamis (24/10/2019).
Baca juga:
- Mayat Pria dengan Kepala Tertutup Kain Ditemukan di Tol Pandaan
- Mayat Pria dengan Kepala Tertutup Kain di Tol Pandaan, Pembunuhan?
- Pria yang Mayatnya Ditemukan di Tol Pandaan Diduga Disekap dan Dibunuh
- Mayat Pria di Tol Pandaan Ternyata Driver Go-Car asal Surabaya
- Pembunuh Driver Go-Car asal Surabaya Ditangkap, Ini Motifnya
- Cerita Terbunuhnya Driver Go-Car yang Mayatnya Dibuang di Tol Pandaan
- Setelah Bunuh Driver Go-Car, Pelaku Tawarkan Mobil Korban Lewat Medsos
Direncanakan, pada Jumat (25/10/2019) esok, polisi akan melakukan rekonstruksi ulang proses pembunuhan terhadap korban.
"Rekonstruksi kita lakukan mulai dari lokasi awal pelaku melakukan pemesanan Go-Car, berlanjut ke lokasi pembuangan. Agar logika berpikir kita bisa terukur sesuai fakta di lapangan," terang Alumnus AKPOL 2001 ini.
Menurutnya, di dalam bahasa forensik ada 2 kemungkinan atas tewasnya korban yang dibunuh dengan cara dijerat tali tampar (tambang) tersebut.
"Kemungkinannya, pertama jika korban ini memang lengah, atau percaya dengan penumpang. Kedua, ada orang lain yang mengalihkan perhatian korban sehingga, pelaku dengan mudah menjerat leher korban," tukasnya.
Pelaku sendiri sempat membuang handphone (Hp) korban di selokan depan Masjid Changhoo Pandaan. Pelaku juga sempat menjual mobil milik korban via transaksi di media sosial (medsos) ke Kabupaten Jember. Namun gagal.
Terungkapnya tempat persembunyian pelaku di Perum Pelem Pertiwi Blok JF 10, Desa Pelem Watu, Kecamatan Menganti, Kabupaten Gresik, tidak lepas dari upaya tracker handphone Gianto saat memesan Go-Car dengan akun palsu dengan nama 'Dwi'.
Berdasar pengakuan pelaku dihadapan penyidik, motif yang melatarbelakangi pembunuhan tersebut adalah faktor ekonomi.
"Motif pelaku melakukan pembunuhan ini terhadap korban, karena pelaku ingin menguasai mobil korban karena tengah terlilit hutang," terangnya.
Rusdianto (41) diketahui mempunyai 2 Kartu Tanda Penduduk (KTP) yaitu warga Jalan Bendul Merisi, Wonocolo, Surabaya dan Jalan Rejo Makmur 2A, Kelurahan Pakal, Kecamatan Benowo, Kota Surabaya.
Korban merupakan seorang driver Go-Car dan meninggalkan rumah untuk bekerja serta tidak bisa dihubungi sejak Senin (21/10/2019) lalu.