REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan alasannya memilih eks-CEO Gojek Nadiem Makarim sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) yang baru. Nadiem resmi dipilih sebagai Mendikbud dalam Kabinet Indonesia Maju (KIM) periode 2019-2024 menggantikan Muhadjir Effendy yang kini bergeser posisi menjadi Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK).
Jokowi menyampaikan, Indonesia mau tak mau kini sedang berada dalam era disrupsi, sebuah era dengan pergeseraan aktivitas manusia ke teknologi digital. Era ini, ujar Jokowi, sulit diprediksi dan dikalkulasi. Ia mengaku butuh sosok yang sanggup menghitung risiko ke depan dan menguasai data dan informasi digital.
"Kenapa dipilih Mas Nadiem Makarim? Perlu bagaimana memprediksi selera konsumen, perlu bagaimana memprediksi selera politik. perlu bagaimana memprediksi perilaku anak-anak muda sekarang," kata Jokowi di Istana Merdeka, Kamis (24/10).
Nadiem, menurut Jokowi, dianggap memiliki kemampuan pengelolaan internet of things, penggunaan artificial intellegence, dan pengelolaan big data. Hal-hal tersebut diyakini akan memiliki porsi besar dalam sistem pendidikan ke depan.
"Kita perlu orang yang paham bagaimana mengimplementasikan inovasi yang ada. Berani keluar dari kotak, berani out of the box, berani tidak rutinitas, berani tidak monoton sehingga memunculkan sebuah lompatan besar yang itu saya melihat pengalaman dari yang muda-muda. Bisa mendukung ke arah itu," katanya.