Jumat 25 Oct 2019 00:15 WIB

Menteri Baru Jokowi Masih Butuh Waktu untuk Belajar

Sejumlah menteri sedang melakukan konsolidasi internal untuk mengetahui peta masalah.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Ani Nursalikah
Pengenalan Kabinet Indonesia Maju. Presiden Joko Widodo memberikan ucapan selamat kepada Kepala BKPM Bahlil Lahadalia usai pelantikan Kabinet Indonesia Maju di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (23/10).
Foto: Republika/ Wihdan
Pengenalan Kabinet Indonesia Maju. Presiden Joko Widodo memberikan ucapan selamat kepada Kepala BKPM Bahlil Lahadalia usai pelantikan Kabinet Indonesia Maju di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (23/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri-menteri baru Kabinet Indonesia Maju (KIM), khususnya yang membidangi sektor ekonomi, masih butuh waktu untuk belajar dan menjalankan tugas-tugas teknisnya. Usai sidang kabinet paripurna perdana pada Kamis (24/10) misalnya, beberapa menteri ekonomi tersebut mengaku masih harus berbicara dengan eselon I atau membaca memo jabatan untuk memastikan permasalahan mana saja yang harus segera diatasi.

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengaku perlu berkoordinasi dengan timnya untuk memilah prioritas kerja mana yang harus segera dikejar. Bahlil juga mengungkapkan hingga hari kedua kerjanya sebagai pejabat setingkat menteri, belum banyak bahasan teknis yang sudah dilakukan.

Baca Juga

"Sekarang sedang konsolidasi internal organisasi dulu ya. Kita belum bisa bicara rencana jangka pendek, soalnya saya belum sempat rapat sama eselon I. Hari ini baru saya tahu peta masalah apa, baru kita bicara dengan media," ujar Bahlil di Istana Negara, Kamis (24/10).

Meski begitu, Bahlil menekankan dirinya siap berlari kencang begitu sudah memahami peta dan ruang gerak yang harus dijelajahi di BKPM. Ia pun berjanji akan bekerja semaksimal mungkin untuk mengejar pertumbuhan realisasi investasi baik domestik maupun asing.