REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mirjam Gelfer-Jorgensen dalam bukunya Medieval Islamic Symbolism and the Paintings menyebut, kerajinan ukir dan dekorasi dari kayu merupakan warisan seni Islam yang luar biasa. Kerajinan kayu tak hanya meliputi pekerjaan ukir serta pahat yang diperuntukkan pada perabotan juga hiasan pada bangunan.
Ia mencontohkan, banyak kerajinan ukiran kayu masih bisa disaksikan di sebagian besar bangunan di wilayah Islam, terentang dari Afrika Utara hingga Iran. Masjid-masjid serta bangunan besar di kota besar Islam kebanyakan memiliki ornamen hiasan serta ukiran dari bahan kayu, mulai dari panel pintu, jendela, mimbar, langit-langit, ataupun pernak-pernik lain. Salah satunya terdapat pada Masjid Sidi Oqba di Kairuan, yang dibangun pada abad kesembilan, yang banyak dipenuhi oleh kerajinan ukiran kayu.
Konstruksi masjid antara lain langit-langit dan tiang masjid memakai bahan kayu serta terdapat ornamen ukiran di sekeliling bagiannya. Begitu pula untuk mimbar, mihrab, serta maqsura,” papar Mirjam Gelfer-Jorgensen.
Selain masjid, ukiran serta dekorasi kayu juga menghiasi rumah, istana, dan bangunan lain dalam bentuk lapisan tembok, langit-langit, lis tangga, perabotan, dan banyak lagi. Desain paling umum berupa motif geometris, seperti tumpal atau pilin. Ukiran bermotif hewan, tumbuhan, atau manusia juga cukup mendominasi. Demikian pula motif kaligrafi.
Kadang kala, pada satu produk kerajinan digunakan jenis kayu berbeda, bergantung pada ukiran atau hiasan yang hendak diterapkan. Langkah ini menghadirkan corak yang sangat artistik dan dinamis.
Jonathan Bloom dan Sheila Blair menambahkan, para perajin kayu dari Andalusia, Mesir, Suriah, dan Persia dikenal luas karena keahlian mereka dalam membuat produk-produk bermutu tinggi. Dekorasi dan desain yang ditawarkan sangat beragam dan menambah keunggulannya.
Semua itu, kata keduanya, melengkapi ornamen di sebagian masjid, bangunan publik, maupun kediaman pribadi yang terdapat di Kairo, Damaskus, Baghdad, serta Kordoba. Sebut saja Masjid Qous di Kairo yang dibangun pada abad ke-12, Rumah Sakit Moristan, serta Masjid El Nesfy Qeycoun.