REPUBLIKA.CO.ID, IPOH -- Sultan Perak, Sultan Nazrin Shah mendesak anggota komite masjid atau pembicara agama mundur apabila diketahui memiliki agenda dan ambisi politik. Sultan berharap anggota komite masjid dan penceramah menjaga kesucian masjid.
Menurut dia, pribadi komite masjid harus jujur, tulus dan cukup terhormat untuk mengundurkan diri dari jabatan masing-masing. Dan jangan sampai nantinya menjadi duri dalam daging ketika mengurusi dua bidang tersebut.
“Sangat aneh, jika para pengkhotbah memberikan ceramah di rumah ibadah, tetapi menyalahgunakan kepercayaan dengan memasukkan unsur-unsur penghinaan, dan mengolok-olok Departemen Agama Islam Negara bahkan Kepolisian Kerajaan Malaysia, ”katanya seperti dilansir Bernama, Jumat (25/10).
Sultan Nazrin juga memperingatkan orang-orang dari kelompok politik tertentu, yang menggunakan beberapa organisasi non-politik dan non-pemerintah (LSM). Hal tersebut dilakukan terkait upaya perkenalan program-program yang akan dilakukan di sekitar kompleks masjid, untuk menyembunyikan niat sebenarnya.
Sebelumnya, sempat diketahui bahwa pada 18 Oktober, sebuah LSM yang dikenal sebagai Gerakan Pembela Ummah (Ummah) telah mengorganisir kampanye Beli Muslim-Pertama (BMF) tingkat negara di Masjid An-Nur, Batu 8, di Ulu Kinta.
Menanggapi hal tersebut, Sultan Nazrin juga mengatakan bahwa musuh-musuh yang memiliki potensi terbesar untuk menodai atau menodai masjid, dan membagi umat adalah mereka yang memiliki aktivitas politik memecah belah yang berlebihan.
“Fitnah menjadi kejadian biasa, dipraktekkan bahkan oleh mereka yang mematuhi kelima rukun Islam dan penyebarannya difasilitasi dan dipromosikan oleh media sosial, ”kata Sultan Nazrin.
Berdasarkan catatannya, Perak memiliki 609 masjid, 63 surau untuk Jumat dan 1.945 surau hari ini dengan masing-masing memiliki identitas dan sejarah di balik pembangunannya.