REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Laju reformasi peningkatan iklim usaha di kawasan Asia Timur dan Pasifik dalam setahun terakhir mengalami pelambatan. Hal ini berdasarkan studi terbaru Doing Business 2020 dari Bank Dunia.
Dilaporkan, sebanyak 10 reformasi di kawasan mengalami penurunan selama periode 12 bulan. Adapun reformasi dilaksanakan dari setengah negara-negara kawasan yakni sebanyak 12 negara, dari 25 negara yang ada. Meski begitu, lima negara yang berada di kawasan Asia Timur dan Pasifik masuk dalam pencapaian tertinggi secara global. Antara lain Singapura di posisi ke-2, Cina ke-3, Malaysia ke-12, dan Thailand ke-21.
"Beberapa perbaikan signifikan dilakukan, seperti Cina. Cina merupakan satu-satunya negara yang berada di posisi teratas dalam melakukan perbaikan selama dua tahun berturut-turut,” kata Senior
Economist Statistician World Bank, Arvind Jain, melalui sambungan konferensi video, di Kantor World Bank Indonesia, Jakarta, Jumat (25/10).