Jumat 25 Oct 2019 17:23 WIB

Dinkes Jatim Cegah Difteri di Malang Meluas

Ratusan siswa dan puluhan guru di Malang dinyatakan positif difteri.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Reiny Dwinanda
Siswa beraktivitas diluar kelas dengan mengenakan masker agar tidak terjangkit difteri di SMAN 7, Malang, Jawa Timur, Rabu (23/10/2019).
Foto: Antara/Ari Bowo Sucipto
Siswa beraktivitas diluar kelas dengan mengenakan masker agar tidak terjangkit difteri di SMAN 7, Malang, Jawa Timur, Rabu (23/10/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Dinas Kesehatan Jawa Timur menyiapkan beberapa langkah agar kasus difteri yang terjadi di Kota Malang tidak meluas dan menyebar ke daerah lain. Kepala Dinas Kesehatan Jatim Kohar Hari Santoso mengatakan, langkah antisipasi itu dilakukan menyusul ratusan siswa dan puluhan guru di Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Kota Malang dinyatakan positif difteri.

"Kami menyiapkan beberapa langkah agar difteri tidak meluas, yakni dengan penyuluhan masyarakat, pengobatan kasus dan kontak erat, mengimbau masyarakat jaga kondisi badan, memerhatikan etika batuk, dan yang paling penting adalah imunisasi," kata Kohar saat dikonfirmasi Jumat (25/10).

Baca Juga

Kohar mengapresiasi masyarakat Malang yang langsung memeriksakan diri. Menurut Kohar, pengobatan secara lebih seksama dengan pemberian antibiotik eritromisin selama seminggu perlu diberikan kepada penderita difteri.

Sementara itu, agar daya tahan lebih baik dari kemungkinan terinfeksi difteri, maka imunisasi harus dilakukan. "Mereka yang sudah imunisasi lengkap, tidak usah khawatir jika ada kasus atau ada seseorang yang positif carrier atau pembawa bakteri difteri karena sudah punya daya tahan," ujar Kohar.

Selain itu, Kohar juga mengimbau masyarakat yang mengeluh sakit dan belum memeriksakan diri, untuk segera mendatangi fasilitas kesehatan. Dia Kohar berharap masyarakat mengizinkan dan mengikutsertakan anaknya dalam program imunisasi pada November, bertepatan dengan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS).

"Kalau 95 persen masyarakat sudah diimunisasi maka bisa terbentuk kekebalan kelompok. Tapi lebih baik lagi jika 100 persen dari semua anak yang terimunisasi difteri," kata Kohar.

Mengenai adanya kasus difteri di daerah lain, Kohar mengakui masih ada beberapa kasus. Akan tetapi, jumlahnya tidak sebanyak dibanding Kota Malang.

"Di daerah lain di Jatim ada, tapi sedikit dan tidak seramai kasus di Kota Malang," ujar Kohar.

Difteri merupakan penyakit yang dapat mengancam jiwa. Infeksi bakteri Corynebacterium diphtheriae ditandai dengan munculnya lapisan selaput abu-abu pada tenggorokan dan amandel.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement