Jumat 25 Oct 2019 17:59 WIB

BI Proyeksikan Inflasi Oktober 0,08 Persen

Harga ayam dan rokok diperkirakan menjadi faktor pendorong inflasi

Inflasi, ilustrasi
Foto: Pengertian-Definisi.Blogspot.com
Inflasi, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) memperkirakan inflasi bulanan pada Oktober 2019 akan sebesar 0,08 persen (month to month) dipicu kenaikan harga daging ayam ras, bawang merah, dan rokok kretek filter. Jika perkiraan Bank Sentral tepat, maka inflasi tahunan untuk Oktober 2019 menjadi sebesar 3,19 persen (year on year/yoy).

Gubernur BI Perry Warjiyo di Jakarta, Jumat (25/10), menilai perkembangan inflasi hingga saat ini menunjukkan harga-harga barang semakin terkendali. Bank Sentral meyakini sasaran inflasi mereka pada tahun ini di 2,5-4,5 persen akan tercapai, bahkan berada di rentang bagian bawah sasaran inflasi atau 2,5-3,5 persen.

Baca Juga

Inflasi yang terkendali ini juga, ujar Perry, yang membuat Otoritas Moneter berani memangkas suku bunga acuan 7-Day Reverse RepoRatesebanyak empat kali secara beruntun dengan akumulasi sebesar satu persen menjadi lima persen.

"Dari pemantauan sampai dengan Oktober 2019 itu, harga-harga terkendali dan ini juga konfirmasi perkiraan Bank Indonesia akhir tahun ini inflasi insya Allah di bawah titik tengah sasaran 3,5 persen," ujar Perry.

Berdasarkan Survei Pemantauan Harga (SPH) BI di pekan keempat Oktober 2019 ini, harga daging ayam ras tercatat inflasi sebesar 0,06 persen, bawang merah inflasi 0,02 persen, dan rokok kretek filter inflasi 0,02 persen.

Sementara, harga barang-barang lainnya menurun sehingga tercatat deflasi. Cabai merah tercatat deflasi sebesar 0,06 persen, telur ayam ras deflasi 0,04 persen, cabai rawit 0,03 persen, dan tarif angkutan udara deflasi 0,02 persen.

"Alhamdulillah harga-harga terus terkendali. Ini bukti dari komitmen pemerintah dan Bank Indonesia, dan kita semua, agar harga tetap stabil agar daya beli masyarakat tetap terjaga, dan mendorong konsumsi dan pertumbuhan ekonomi," ujar dia.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement