REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Ratu Kalinyamat diusulkan menjadi pahlawan nasional. Alasannya, Ratu Kalinyamat telah berkontribusi terhadap embrio hadirnya kebangsaan Indonesia dalam konteks kekinian.
Untuk menindaklanjuti usulan ini, Wakil Ketua MPR, Lestari Moerdijat, selaku Pembina Yayasan Dharma Bakti Lestari YDBL), menandatangani naskah kerja sama dengan Fakultas Ilmu Budaya Undip Semarang. Penandatanganan naskah kerja sama dilakukan di kampus Unidp, Semarang, Jumat (25/10).
Dalam keterangan persnya, Lestari mengatakan proses persiapan pengajuan sudah rampung 75 persen. Naskah akademik telah selesai disusun.
''Naskah akademik disusun oleh tim pakar yang diketuai oleh Prof Ratno Lukito yang dibantu oleh pakar sejarah Undip, pakar politik dan pertahanan UI, ahli ilmu komunikasi UI, arkeolog Pusat Litbang Balai Arkeologi Nasional Kemendikbud,'’ kata Lestari, biasa disapa Rerie tersebut.
Naskah kerja sama yang ditandatangani antara YDBL dengan FIB Undip, untuk melakukan dan mengefektifkan segala bentuk kajian atas fungsi dan makna ketokohan dan nilai-nilai kejuangan Ratu Kalinyamat, yang berkuasa di Kerajaan Jepara pada 1549 - 1579.
Penandatangani dilakukan oleh Lestari dan Dekan FIB Undip DR Nurhayati M.Hum. Hadir dalam kesempatan itu Wakil Dekan I FIB Undip DR Alamsyah, Wakil Dekan II FIB Drs Suhayo M.Hum, Wakil Ketua Ikatan Alumni Undip Setiyo Miharso serta Ketua Tim Pakar Ratu Kalinyamat YDBL Prof DR Ratno Lukito.
Saat ini, YDBL bersama komponen masyarakat lainnya di Kudus, seperti Lesbumi NU, Yayasan Lembayung, Yayasan Sultan Hadlirin, sedang menghidupkan kembali rencana menjadikan Ratu Kalinyamat sebagai Pahlawan Nasional. Bahkan untuk itu, telah didirikan Pusat Kajian Ratu Kalinyamat di Universitas Islam Nahdlatul Ulama (Unisnu) Jepara.
Rerie yang juga arkeolog UI menyatakan mengupayakan Ratu Kalinyamat sebagai pahlawan nasional merupakan panggilan sejarah. Tujuannya untuk menghadirkan marwah dan nilai kejuangan para peletak landasan dasar kebangsaan dalam ke-Indonesiaan. Di sisi lain mendorong para melenial untuk berkaca pada Ratu Kalinyamat sebagai penjuru arah perjalanan bangsa.
''Abad ke-16 sudah hadir Ratu Kalinyamat, perempuan hebat dengan visi besar sebagai pioner nusantara menjadi poros maritim dunia dan perencana perang yang tangguh melawan Portugis di Selat Malaka," tegasnya.
Dekan FIB Undip Nurhayati menyatakan pihaknya siap memberi dukungan terhadap upaya YDBL dalam mengusulkan Ratu Kalinyamat sebagai pahlawan nadional. ''Kami tidak hanya siap bekerja sama demi tujuan mulia ini, tetapi sekaligus memberikan rekomendasi akademik secara kelembagaan. Kami mendukung penuh,'' kata doktor yang belum lama ini dikukuhkan sebagai Dekan FIB Undip.