Jumat 25 Oct 2019 21:04 WIB

MUI Karanganyar: Kekeringan Harus Jadi Renungan

MUI berharap Allah segera menurunkan hujan agar kekeringan berakhir.

Rep: Joglosemar/ Red: Joglosemar
 Warga Tawangmangu saat menggelar salat mohon hujan, Jumat (25/10/2019). Foto/Wardoyo
Warga Tawangmangu saat menggelar salat mohon hujan, Jumat (25/10/2019). Foto/Wardoyo

KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM -- Kemarau berkepanjangan yang terjadi saat ini dinilai sangat luar biasa. Ketua MUI Karanganyar, Abdul Muid mengajak semua masyarakat untuk menjadikan bencana kekeringan ini menjadi renungan.

Hal itu disampaikan usai memimpin salat istisqa di Tawangmangu, Jumat (25/10/2019) mengatakan, kemarau saat ini menambah panjang dan luas kekeringan di pemukiman warga. Ia berharap Allah SWT memberikan hujan agar kekeringan yang melanda pemukiman penduduk segera berakhir.

“Dampak kekeringan yang berkepanjangan sangat luar biasa. Kekeringan ini menjadi bahan renungan, agar kita memperbaiki diri. Hanya kepada Allah SWT saja kita memohon dan minta perlindungan, kekeringan yang cukup lama tersebut segera Allah turunkan hujan,” kata kepada wartawan.

Kemarau yang berkepanjangan saat ini, telah berdampak meluasnya kekeringan di Kabupaten Karanganyar. Sebelumnya, dampak kekeringan hanya terjadi di Desa Krendowahono,  Kecamatan Gondangrejo. Sekitar 184 KK di wilayah ini dilanda kesulitan mendapatkan air bersih.