Jumat 25 Oct 2019 21:09 WIB

Ribuan Santri Ikuti Pekan Olah Raga Seni Madrasah Diniyah

Ribuan santri berasal dari berbagai daerah

Rep: Fuji E Permana/ Red: Nashih Nashrullah
Peringatan Hari Santri (Ilustrasi)
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Peringatan Hari Santri (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANGKA BELITUNG –  Pekan Olah Raga dan Seni Antar-Diniyah Tingkat Nasional (Porsadinas) IV tahun 2019 diselenggarakan di Pondok Pesantren Al-Islam Kemuja Bangka, Kepulauan Bangka Belitung. Sebanyak 1.500 peserta yang terdiri dari santri, ofisial, pelatih dan para pimpinan kontingen dari 27 Provinsi se-Indonesia menghadiri pembukaan ini.

Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Erzaldi Rosman Djohan, membuka secara resmi ajang Porsadinas pada Kamis (24/10) malam. Dia mengucapkan terimakasih kepada pemerintah pusat yang memberikan kepercayaan kepada Bangka Belitung menjadi tuan rumah Porsadinas.  

Baca Juga

Menurutnya, pekan olah raga dan seni ini adalah ajang perhelatan bergengsi dikalangan para santri diniyah. "Melalui Porsadinas kami berharap akan tumbuh anak-anak yang unggul dan berkarakter sehingga mendukung program-program pembangunan bangsa," kata Erzaldi saat pidato pembukaan Porsadinas, Kamis (24/10) malam.

Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (DPP FKDT), Lukman Hakim, menyampaikan madrasah diniyah takmiliyah telah ada di Nusantara sebelum Indonesia merdeka. Keberadaan Madrasah Diniyah telah memberikan andil bagi harmonisasi kehidupan berbangsa dan bernegara.

Menurutnya, kehadiran madrasah diniyah telah berkontribusi dalam upaya menjaga akhlak bangsa. Dia juga menerangkan bahwa para pembawa Islam di Nusantara seperti Walisongo, ulama dan kiai telah menyebarkan, menanamkan dan mengajarkan Islam dengan penuh kedamaian tanpa memberangus kearifan lokal. 

"Model pendidikan khas pesantren dan madrasah diniyah inilah yang menjadikan Indonesia aman dan damai," kata Lukman melalui pesan tertulis kepada Republika.co.id, Jumat (25/10). Lukman juga mengapresiasi dan memberikan penghargaan yang tinggi kepada kepala daerah provinsi dan kabupaten/ kota yang telah serius peduli pada pengembangan madrasah diniyah. Sehingga sekarang berkembangnya menjadi pesat.

Saat ini jumlah madrasah diniyah takmiliyah mencapai 76 ribu dan tersebar di 34 provinsi. Dengan jumlah sebanyak itu madrasah diniyah memiliki tujuh juta santri dan 700 ustaz serta ustazah.  

Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Ditjen Pendidikan Islam Kementerian Agama, Ahmad Zayadi, mengatakan pendidikan keagamaan Islam di dalamnya Madrasah diniyah takmiliyah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari pendidikan karakter. Madrasah diniyah takmiliyah adalah instrumen kelembagaan yang sangat strategis dalam kerangka pendidikan karakter bagi anak-anak bangsa.

Menurutnya, karakter memiliki linieritas dengan aspek keagamaan dan budi pekerti. Seseorang tidak akan memiliki karakter yang baik, jika tidak memiliki pemahaman dan pengetahuan keagamaan yang baik dan budi pekerti yang luhur. 

"Madrasah diniyah takmiliyah adalah tempat persemaian nilai-nilai keagamaan, kebangsaan, dan kemanusiaan dan merupakan pilar penting bagi pendidikan karakter," ujarnya.

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement