Jumat 25 Oct 2019 21:54 WIB

Bersama dalam Kabinet, Pendiri Projo Mulai Sayang Prabowo

Pendiri Projo Budi Arie Setiadi senang bersama dengan Prabowo di Kabinet Jokowi.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Bayu Hermawan
Wakil Menteri Desa dan PDT Budi Arie Setiadi
Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Wakil Menteri Desa dan PDT Budi Arie Setiadi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pendiri kelompok relawan Pro Joko Widodo (Projo), Budi Arie Setiadi, mengaku mulai menumbuhkan rasa cinta terhadap Prabowo Subianto yang kini bergabung dalam pemerintahan. Budi Arie sendiri baru saja dilantik sebagai Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi pada Jumat (25/10) siang.

Artinya, Budi kini satu gerbong kabinet bersama Prabowo Subianto yang menjabat Menteri Pertahanan. "Ini bibit-bibit, benih-benih rasa cinta sudah mulai muncul. Manajemen hati kita, rasa kita. Karena kita cinta negara, semuanya beres," ujar Budi usai dilantik di Istana Negara, Jumat (25/10).

Baca Juga

Budi juga menampik anggapan bahwa terpilihnya dirinya sebagai wakil menteri karena sempat 'ngambek' tak dilirik Jokowi untuk masuk jajaran menteri. Ia menegaskan bahwa pesta demokrasi telah usai dan dalam perpolitikan, menurutnya, tak boleh ada yang 'baper' atau terbawa perasaan.

"Siapa yang ngambek? Itu kan persepsi teman-teman. Kita mau istirahat. Kan sudah selesai menang Pilpres. Kalau ngambek kan kamu yang ngomong. Politik nggak boleh baper. Politik harus tegar, saya gini saja sudah mulai sayang dengan Pak Prabowo," katanya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement