Sabtu 26 Oct 2019 00:08 WIB

Jadi Wapres, Ma'ruf Amin Merasa Sedang Diuji Jokowi

"Rupanya Pak Jokowi menguji saya, 'Kuat apa tidak Pak Kiai ini?'" kata Ma'ruf Amin.

Wakil Presiden Ma'ruf Amin saat menghadiri Silaturahmi dan Tasyakuran atas dilantik sebagai wapres di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Jumat (25/10).
Foto: Republika/Fauziah Mursid
Wakil Presiden Ma'ruf Amin saat menghadiri Silaturahmi dan Tasyakuran atas dilantik sebagai wapres di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Jumat (25/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengaku mendapatkan ujian dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada hari pertama bekerja sebagai wapres . Yakni, dengan menugaskan ke Jepang untuk menghadiri penobatan Kaisar Jepang Naruhito serta bertemu sejumlah pejabat negara sahabat.

"Rupanya Pak Jokowi menguji saya, 'Kuat apa tidak Pak Kiai ini?' Malam pulang (dari Jepang), besok paginya pelantikan menteri, berikutnya langsung sidang kabinet. Tadi pelantikan wakil menteri. 'Wah rupanya Kiai kuat apa tidak ini?'" kata Ma'ruf saat menghadiri Silaturahmi dan Tasyakur atas pelantikan Ma'ruf Amin sebagai Wapres Periode 2019—2024 di Hotel Grand Sahid Jaya Jakarta, Jumat (25/10).

Ma'ruf bercerita kepergiannya ke Jepang, Senin (21/10) hingga Selasa (22/10), merupakan kunjungan kerja pertama yang dilakukan kurang dari 24 jam sejak dilantik sebagai wapres di Jakarta, Ahad (20/10). Selain menghadiri upacara penobatan Kaisar Jepang Naruhito, Wapres Ma'ruf juga melakukan pertemuan bilateral dengan Raja Malaysia Yang di-Pertuan Agong Sultan Abdullah Al-Mustafa Billah Shah Ibni Almarhum Sultan Haji Ahmad Shah Al-Musta'in Billah dan juga mantan Perdana Menteri Jepang Fukuda.

Setelah dilantik, Ma'ruf langsung diminta mewakili Presiden menghadiri penobatan Kaisar Jepang. "Tidak bernapas lagi, langsung pergi. Sampai di sana tidak bernapas juga, datang malam, pagi ketemu dengan Yang di-Pertuan Agong, habis itu ke tempat penobatan, pulang, shalat zuhur, ashar, ketemu Pak Fukuda, langsung habis itu ke airport balik lagi (ke Jakarta)," kata Ma'ruf bercerita.

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu meminta doa kepada seluruh sukarelawan yang mendukungnya pada Pilpres 2014 supaya dapat melaksanakan tugas sebagai wapres engan sebaik-baiknya. Menurut Ma'ruf, tugas sebagai wapres merupakan tugas yang lebih berat daripada ketika kampanye pemenangan pasangan Jokowi-Ma'ruf pada pilpres.

"Sebenarnya justru sekarang ini, yang saya hadapi itu, jauh lebih berat daripada memenangi pilpresnya karena sekarang memikul tanggung jawab untuk melaksanakan amanah yang telah diberikan," ujarnya.

Turut hadir dalam acara syukuran tersebut, antara lain, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro, dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement