REPUBLIKA.CO.ID, PANGANDARAN -- Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Tasikmalaya menggelar Festival Kopi Pangandaran pada Jumat (25/10). Festival yang menampilkan puluhan stan komunitas kopi dari Jawa Barat (Jabar) itu akan digelar hingga Sabtu (26/10) di Lapang Grand Pangandaran, Kecamatan Pangandaran, Kabupaten Pangandaran.
Kepala Kantor Perwakilan BI Tasikmalaya mengatakan, kegiatan itu dilakukan untuk mengenalkan kopi yang dimiliki wilayah Jabar, khususnya Kabupaten Pangandaran. Menurut dia, kopi jenis robusta dari Kabupaten Pangandaran memiliki kualitas yang tak kalah dari daerah lainnya. Karena itu, perlu upaya pembinaan kepada para pelaku usaha, khususnya petani untuk dapat menghasilkan kopi yang berkualitas. Selain itu juga pengenalan kopi Pangandaran kepada masyarakat.
"Festival ini juga jadi bagian penarik wisata. Festival ini yang pertama di Priangan Timur dan pilot project bagi kami untuk terus mengembangkan komoditas kopi," kata dia saat membuka Festival Kopi Pangandaran, Jumat (25/10).
Heru menilai, komoditas kopi masih satu kesatuan dalam pengembangan pariwisata. Artinya, kopi dapat disatukan dalam sebuah paket wisata. Saat ini, Kantor Perwakilan BI Tasikmalaya sedang mengembangkan paket wisata terintegerasi untuk wilayah Priangan Timur.
Dengan begitu, ia menambahkan, produksi kopi dan kunjungan wisata ke Kabupaten Pangandaran akan saling melengkapi dan berkembang bersama. Ke depannya, lanjut dia, wisatawan datang bukan hanya untuk menikmati keindahan alam, tapi juga dapat disuguhkan kopi Pangandaran.
Dalam festival itu, selain memamerkan hasil kopi dari Pangandaran, digelar juga lomba manual brewing, talkshow tentang kopi, hiburan musik dan budaya, serta kerja sama antara pelaku bisnis. "Ini juga sekaligus merayakan hari jadi ke-7 Kabupaten Pangandaran, yang jaruh pada tanggal 25 Oktober," jata dia.
Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata mengatakan, hari jadi Kabupaten Pangandaran tahun ini terasa sangat istimewa dengan kehadiran festival kopi yang diinisiasi BI. Menurut dia, festival itu secara otomatis akan memberi dampak untuk wilayahnya.
Pertama, dengan penbinaan yang akan dilakukan BI kepada para pelaku usaha kopi, produk itu berpotensi menjadi komoditas ekspor. "Itu otomatis menambah pendapatan masyarakat Pangandaran," kata dia.
Selain itu, ia menambahkan, kopi juga akan menjadi pendukung pariwisata di wilayahnya. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pangandaran juga akan menyiapkan kedai-kedai kopi yang nyaman untuk menyambut wisatwan.
"Jadi setelah bermain di pinggir pantai, wisatawan bisa minum ngopi. Ini merupakan potensi yang besar," kata dia.