Ahad 27 Oct 2019 00:06 WIB

Permintaan Komoditas Utama Indonesia akan Melemah

Pemerintah perlu segera mengantisipasi pelemahan permintaan komoditas utama.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Nidia Zuraya
Kapal Kargo pengangkut kontainer komiditi ekspor (ilustrasi)
Foto: sustainabilityninja.com
Kapal Kargo pengangkut kontainer komiditi ekspor (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah harus bisa mengantisipasi melambatnya perekonomian China.  Pelambatan ekonomi China diperkirakan akan berpengaruh pada permintaan komoditas utama Indonesia dalam lima tahun ke depan.

Mitra dagang terbesar Indonesia adalah China dengan total perdagangan mencapai 45,9 miliar dolar AS sepanjang Januari hingga Agustus tahun ini. China juga menjadi negara tujuan ekspor terbesar asal Indonesia mencapai 17,2 miliar dolar AS. Komoditas yang diekspor pun juga memiliki kontribusi terbesar terhadap ekspor secara keseluruhan, sebut saja CPO, batubara, besi dan baja, bijih tembaga dan produk dari kayu.

Baca Juga

Menurut Ekonom Indef, Andry Nugroho, beberapa komoditas tersebut rentan mengalami pelemahan dalam lima tahun ini akibat melemahnya permintaan dari China.

"Besarnya porsi perekonomian Indonesia ditopang oleh komoditas CPO. Jika terjadi penurunan permintaan dari pembeli terbesar seperti China, maka dipastikan perekonomian Indonesia akan melemah," kata Andry dalam diskusi Indef dengan media, Sabtu (26/10).