Ahad 27 Oct 2019 05:00 WIB

Sagu Jadi Bahan Pangan Alternatif Saat Perubahan Iklim

Sagu salah satu tanaman pangan yang dapat tumbuh di berbagai tempat.

Dalam rangka Hari Pangan Nasional, Kementan memepersiapkan kakao dan sagu jadi komoditas andalan.
Foto: Dok Kementan
Dalam rangka Hari Pangan Nasional, Kementan memepersiapkan kakao dan sagu jadi komoditas andalan.

REPUBLIKA.CO.ID, KONAWE SELATAN -- Direktur Jenderal (Dirjen) Hortikultura Kementerian Pertanian (Kementan) Republik Indonesia Prihasto Setyanto mengatakan bahwa sagu bisa menjadi pangan alternatif saat menghadapi perubahan iklim. Menurutnya, sagu merupakan sumber karbohidrat yang potensinya besar dan tersebar di beberapa daerah di Indonesia.

"Sagu ini adalah sumber karbohidrat pengganti beras dan ini potensinya luar biasa karena sagu ini dapat bertahan terhadap perubahan iklim," kata Prihasto, di Kendari, Sabtu (26/10).

Baca Juga

Prihasto menuturkan, sebagai salah satu sumber karbohidrat yang potensinya di Indonesia luar biasa begitu besar, sagu mudah ditemukan di Papua, Sulawesi, Kalimantan dan Sumatera. Selain itu, ia mengungkapkan bahwa sagu salah satu tanaman pangan yang dapat tumbuh di berbagai tempat, mulai di daerah rawa, hingga tanah kering, tanaman itu dapat tumbuh dengan subur.

"Nanti dari badan Litbang Pertanian Kementan akan menampilkan berbagi macam produk olahan sagu di HPS, serta teknologi yang digunakan untuk pengolahan sagu akan ditampilkan, dan mudah-mudahan ada pelaku usaha, pelaku industri untuk tertarik mengembangkan usaha sagu," ujarnya.

Lokasi perayaan HPS di Sulawesi Tenggara akan dilaksanakan di dua tempat, yakni di Desa Puudambu, Kecamatan Angata, Kabupaten Konawe Selatan dan di pusat Kota Kendari, yakni di kawasan MTQ Kendari.

"Di Angata untuk areal kunjungan lapangan Presiden termasuk gelar teknologi untuk panen kakao itu di sini, tapi untuk pameran kita fokuskan di Kota Kendari, sementara untuk di Kabupaten Konawe Utara hanya sebagai untuk kunjungan diplomatik tour pengelolohan sagu," jelasnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement