Ahad 27 Oct 2019 00:05 WIB

Eka Hospital Anggarkan 40 Juta Dolar Bangun RS Baru

Eka Hospital adalah pionir penggunaan electronic medical record terintegrasi.

Rep: Novita Intan/ Red: Gita Amanda
Eka Hospital Cibubur.
Foto: Instagram Eka Hospital
Eka Hospital Cibubur.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Ekamas International Hospital (Grup Sinar Mas) resmi mengoperasikan rumah sakit ketiga dari Eka Hospital ini yang berada dalam kawasan Kota Wisata, Cibubur. Adapun keseluruhan nilai investasi Eka Hospital mencapai sekitar 40 juta dolar AS.

Direktur Utama Ekamas International Hospital dr Francinita Nati mengatakan Eka Hospital Cibubur hadir guna menjawab kebutuhan layanan kesehatan berkualitas premium bagi masyarakat. Baik dari segi pemakaian alat dengan teknologi terbaru.

Baca Juga

"Kawasan Cibubur yang terus tumbuh dan berkembang pesat, seiring dengan bertambahnya populasi penduduk yang akan menjadi captivemarket bagi Eka Hospital," ujarnya dalam keterangan tulis yang diterima Republika.co.id, Sabtu (26/10).

Menurutnya digitalisasi pelayanan rumah sakit yang diimplementasikan Eka Hospital Kota Wisata Cibubur menggunakan sistem electronic medical record terbaru, SAP Healthcare, akan memberikan pelayanan yang terintegrasi mulai dari front-end hingga back-end dengan sistem central database, sehingga dapat memberikan manfaat pelayanan kesehatan yang lebih besar dari sisi keamanan, kecepatan, ketepatan, maupun efisiensi biaya pengobatan. 

Apabila pada 2008 Eka Hospital adalah pionir penggunaan electronic medical record terintegrasi di Indonesia, maka saat ini kembali menjadi pionir pemanfaatan Clinical Decision Support System, yaitu sistem yang secara otomatis memberikan opini dan rekomendasi kepada para dokter dan paramedis berdasarkan jurnal kesehatan terkini. Juga dilengkapi dengan warning system yang menjaga keamanan dalam pemberian obat.

“Beberapa fasilitas medis yang telah disiapkan di jaringan Eka Hospital di antaranya adalah Pusat Layanan Tumbuh Kembang Anak (Child Development Center) dan Pusat Layanan Saraf dan Jantung Terpadu (Brain and Heart Center), dan lain-lain,” jelasnya.

Dr Feirlita menambahkan ada tiga keunikan layanan yang diusung oleh Eka Hospital adalah kebijakan Satu Pasien Satu Kamar (One Patient One Room) pada semua kelas kamar perawatan guna mengurangi risiko infeksi nosokomial dan memberikan kenyamanan bagi pasien, dukungan Tenaga Dokter Purna Waktu (Full Time Doctors) untuk meningkatkan respons atas kasus emergensi dan fokus pelayanan optimal kepada pasien, serta penerapan sistem Electronic Medical Record yang terintegrasi secara online, baik lintas-unit maupun lintas-jaringan antar rumah sakit Eka Hospital untuk meningkatkan kecepatan layanan dan menekan kesalahan data medis.

Berdiri di atas bangunan dengan luas sekitar 1.6 hektare, Eka Hospital Kota Wisata-Cibubur terdiri dari sembilan lantai, memiliki kapasitas tempat tidur sebanyak 250 unit dengan fasilitas dan layanan kesehatan yang mencakup layanan IGD, laboratorium, radiologi (MRI 1,5 Tesla, CT Scan 128 slice, USG 4D, Mammography) dan farmasi 24 jam/7 hari, cath lab (kateterisasi jantung), 41 poliklinik spesialis rawat jalan, ICU, HCU, NICU, Perina, endoskopi, hemodialisa, rehabilitasi medik dan berbagai kelengkapan ruang intensif dan fasilitas penunjang lainnya.

Sementara Managing Director Sinar Mas G Sulistiyanto menyampaikan Eka Hospital sebagai salah satu initiative project Sinar Mas Group dalam bidang layanan kesehatan diharapkan dapat terus memperluas jangkauan dan pelayanannya.

“Berkontribusi terhadap peningkatan kesehatan masyarakat di mana ia berada, dan kali ini di Jawa Barat," ucapnya.

Eka Hospital pertama kali hadir di BSD City, Tangerang Selatan pada Agustus 2008, kemudian di tahun yang sama bulan November dioperasikan rumah sakit kedua di Pekanbaru, Riau. Saat ini Eka Hospital telah melayani lebih dari lima juta pasien, 60 ribu tindakan operasi, dan 600 ribu pasien medical checkup.

Eka Hospital menargetkan pengoptimalan pelayanan rumah sakit berbasis teknologi digital menuju standar penilaian yang diterapkan oleh Healthcare Information & Management System Society (HIMSS) untuk mencapai level tujuh, yaitu level tertinggi penggunaan sistem informasi rumah sakit tingkat dunia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement