REPUBLIKA.CO.ID, PARIAMAN -- Seorang wisatawan domestik asal Kota Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumbar), meninggal dunia di pantai Gandoriah, Kota Pariaman saat menuju Pulau Angso Duo. Hal ini diduga akibat tingginya ombak serta kapal yang ditumpanginya bocor sehingga kapal tersebut akhirnya karam.
"Yang tewas itu Masyirida (45) yang merupakan guru di SMPN 1 Palupuah," kata Kepala SMPN 1 Palapuah, Tambril di Pariaman, Sabtu (26/10), yang merupakan salah satu korban yang selamat pada peristiwa naas saat dijumpai di RSUD Pariaman.
Ia menambahkan, saat kapal baru mulai berlayar dia telah merasakan hempasan ombak yang kuat namun sehingga penumpang kapal basah oleh air laut. Setelah beberapa berselang, lanjutnya, air laut menggenangi kapal padahal anak buah kapal telah menimba air keluar.
Tidak berapa lama berselang, tambah dia, sebagian wisatawan mulai menggunakan pelampung yang telah disediakan namun akhirnya kapal tenggelam. "Tidak berapa lama kapal terdekat mulai membantu kami," katanya.
Pihaknya menyebutkan, wisatawan kapal tersebut berjumlah 16 orang yang terdiri dari 12 orang dari rombongan SMPN 1 Palupuah dan empat orang mahasiswa asal Padang. Namun berdasarkan informasi yang diperoleh ada delapan wisatawan lainnya yang menumpang di kapal naas itu, yang terdiri dari enam orang dari Kecamatan IV Koto Aur Malintang, Kabupaten Padang Pariaman dan dua orang dari Agam.
Selain korban meninggal, ada seorang wisatawan lainnya yang perlu dirawat intensif. Korban tersebut merupakan rombongan dari SMPN 1 Palupuah. Sementara itu, Sekretaris Daerah Kota Pariaman, Indra Sakti membenarkan adanya peristiwa yang memakan korban jiwa tersebut.
"Kami turut berbela sungkawa atas kejadian ini," ujar dia. Pihaknya akan mengantarkan korban kapal naas itu ke rumahnya dan mendamping korban selamat untuk dirujuk ke rumah sakit ke Bukittinggi.