Ahad 27 Oct 2019 08:29 WIB

Polisi Buru Tersangka Pembacokan Tawuran Anak di Tambora

Seorang korban yang tewas dalam tawuran anak di bawah umur di Tambora, Jakbar.

Red: Ratna Puspita
Ilustrasi Anak
Foto: Foto : MgRol_92
Ilustrasi Anak

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Polsek Tambora Jakarta Barat tengah memburu tersangka pembacokan dalam tawuran anak di bawah umur, Sabtu (26/10) dini hari. Hasil penyelidikan, pelaku pembacokan terhadap korban adalah berinisial TH.

Kanit Reskrim Polsek Tambora Ajun Komisaris Supriyatin mengatakan pelaku TH masih dalam pengejaran Tim gabungan Unit Reskrim Polsek Tambora dan TIM Unit Jatanras Polres Metro Jakarta Barat. "Apa pun alasannya dan siapa pun pelakunya, kami akan proses hukum, demi untuk memberi efek jera. Jika tidak dihukum, nantinya akan berulang-ulang," ujar dia di Jakarta, Sabtu malam.

Baca Juga

Sebelumnya, Anggota Polsek Tambora Jakarta Barat mengungkap ada seorang korban yang tewas dalam tawuran anak di bawah umur di Kali Pojok Krendang Barat, Tambora, Jakarta Barat. "Korban diketahui bernama Diki Wahyudi (15), warga Angke Barat meninggal akibat luka bacok," ujar Kapolsek Tambora Komisaris Polisi Iver Son Mannosoh.

Diduga puluhan anak di bawah umur terlibat dalam tawuran sebelumnya. Sehingga, anggota kepolisian mengelar operasi cipta kondusif untuk menangkap pelaku aksi tawuran yang mengakibatkan satu korban meninggal dunia.

Adapun wilayah yang menjadi target operasi antaranya sekitar kawasan Krendang dan Rusun Angke, Tambora Jakarta Barat. Dari hasil operasi tersebut di wilayah Krendang, 13 pemuda ditangkap. Selanjutnya, 13 pemuda dan satu perempuan diamankan di wilayah Angke.

Dari 27 pelaku yang diamankan dilakukan tes urine. Hasilnya, 4 orang positif ganja, 4 orang positif sabu, 13 orang positif tramadol, sedangkan 6 orang negatif. Dari hasil operasi cipta kondusif tersebut, barang bukti yang dapat diamankan berupa satu bilah senjata tajam jenis celurit besi, dan satu karung batu yang digunakan tawuran.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
قُلْ اَنَدْعُوْا مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ مَا لَا يَنْفَعُنَا وَلَا يَضُرُّنَا وَنُرَدُّ عَلٰٓى اَعْقَابِنَا بَعْدَ اِذْ هَدٰىنَا اللّٰهُ كَالَّذِى اسْتَهْوَتْهُ الشَّيٰطِيْنُ فِى الْاَرْضِ حَيْرَانَ لَهٗٓ اَصْحٰبٌ يَّدْعُوْنَهٗٓ اِلَى الْهُدَى ائْتِنَا ۗ قُلْ اِنَّ هُدَى اللّٰهِ هُوَ الْهُدٰىۗ وَاُمِرْنَا لِنُسْلِمَ لِرَبِّ الْعٰلَمِيْنَۙ
Katakanlah (Muhammad), “Apakah kita akan memohon kepada sesuatu selain Allah, yang tidak dapat memberi manfaat dan tidak (pula) mendatangkan mudarat kepada kita, dan (apakah) kita akan dikembalikan ke belakang, setelah Allah memberi petunjuk kepada kita, seperti orang yang telah disesatkan oleh setan di bumi, dalam keadaan kebingungan.” Kawan-kawannya mengajaknya ke jalan yang lurus (dengan mengatakan), “Ikutilah kami.” Katakanlah, “Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang sebenarnya); dan kita diperintahkan agar berserah diri kepada Tuhan seluruh alam,

(QS. Al-An'am ayat 71)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement