REPUBLIKA.CO.ID, SANTIAGO -- Presiden Cile Sebastian Pinera membubarkan seluruh kabinetnya pada Sabtu (26/10) setelah demonstrasi meluas. Dia kemudian membentuk pemerintahan baru dan memperkenalkan reformasi sosial yang diminta oleh pengunjuk rasa.
"Saya telah memberi tahu semua menteri saya untuk merestrukturisasi kabinet saya untuk menghadapi tuntutan baru ini," katanya seperti dikutip laman BBC, Ahad (27/10).
Meski begitu, belum jelas bagaimana bentuk perombakan tersebut. Pinera mengatakan, pihaknya telah mendengar tuntutan warga yang melakukan aksi unjuk rasa di seluruh jalan di Santiago, Cile. "Kita berada dalam realitas baru. Cile berbeda dari sepekan lalu," kata presiden.
Lebih dari satu juta orang bergabung dalam aksi damai pada Jumat di ibu kota Cile, Santiago untuk menyerukan keadilan sosial. Presiden juga mengumumkan bahwa jam malam yang diberlakukan di kota-kota Cile sepekan terakhir telah dicabut. Pihak oposisi juga telah menyerukan agar keadaan darurat yang berkelanjutan segera diakhiri.