Ahad 27 Oct 2019 19:10 WIB

Kebakaran Hutan di Garut akan Ganggu Serapan Air

Kerugian jangka panjang kebakaran hutan di Garut adalah mengganggu serapan air.

Kebakaran di Gunung Guntur, Kabupaten Garut, Jumat (25/10). Kebakaran itu melanda kawasan cagar alam sejak Kamis (24/10) malam.
Foto: Dok BPBD Kab Garut
Kebakaran di Gunung Guntur, Kabupaten Garut, Jumat (25/10). Kebakaran itu melanda kawasan cagar alam sejak Kamis (24/10) malam.

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, Jawa Barat, menyatakan kebakaran hutan yang terjadi di sejumlah gunung di daerah itu secara jangka panjang akan mengganggu serapan air. Hal itu dapat berdampak buruk terhadap kehidupan manusia.

"Secara langsung (dampak kebakaran hutan kepada manusia) tidak, tapi jangka panjang iya, karena hutan merupakan serapan air, dan kalau ditinjau secara jauh bahwa hutan penghasil oksigen," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Garut, Tubagus Agus Sofyan di Garut, Ahad (27/10).

Ia menuturkan, sejak sepekan kebakaran hutan melanda sejumlah gunung di Garut dampak musim kemarau yang menyebabkan tumbuh-tumbuhan kering dan mudah terbakar jika ada percikan api.

Kebakaran hutan itu, kata dia, tentunya memberikan dampak buruk terhadap lingkungan, di antaranya mengganggu serapan air termasuk kualitas udara menjadi buruk.

Menurut dia, upaya mengatasi kebakaran hutan di Garut perlu dilakukan kerja sama dengan semua instansi seperti unsur Perhutani, BKSDA termasuk masyarakat sekitar hutan. "Upaya pemangku hutan Perhutani dan BKSDA bisa mengimbau masyarakat peladang bisa ikut serta menjaga kelestarian hutan," katanya.

Ia menambahkan, kebakaran hutan yang terjadi selama ini tidak memberikan dampak buruk langsung terhadap masyarakat karena lokasinya jauh dari pemukiman rumah penduduk.

Termasuk petugas di lapangan, kata dia, dalam keadaan selamat, tidak ada yang terdampak buruk dari peristiwa kebakaran hutan itu. "Alhamdulillah selama tugas pemadaman belum ada dampak negatif atau akibat asap," katanya.

Kebakaran hutan di Garut saat ini masih melanda kawasan hutan di Desa Dano, Kecamatan Leles, sedangkan lahan hutan di daerah lain seperti Gunung Putri, Karacak, Cikuray dan Gunung Guntur sudah padam.

"Kebakaran masih di Desa Dano, Leles, kalau lokasi lain sudah baru beres barusan laporan dari lapangan," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement