REPUBLIKA.CO.ID, PAINAN - Wakil Gubernur Sumatra Barat Nasrul Abit berkunjung ke Nagari Langkitan Utara, Kabupaten Pesisir Selatan. Di daerah tersebut banyak warga yang pulang dari Wamena, Papua, pasca-tragedi kemanusiaan di kota tersebut bulan lalu.
"Kami sengaja meninjau kondisi masyarakat yang pulang dari Wamena. Kita juga perlu pendataan lebih detail," kata Nasrul, Ahad (27/10).
Nasrul menyebut kemarin, Sabtu (26/10), Pemprov Sumbar menyerahkan bantuan berupa uang tunai senilai Rp 12,5 miliar. Uang yang berasal dari Ikatan Keluarga Tanah Datar (IKTD) dan PADUSI ini diserahkan Wagub langsung kepada keluarga korban yang meninggal dunia dan korban yang masih terbaring sakit.
Nasrul melakukan kunjungan langsung ke perantau Wamena yang pulang kampung ini untuk memastikan pendataan. Nantinya data tersebut akan dibawa ke pihak provinsi. Karena saat ini masih ada dana bantuan dari warga Sumbar baik dari rantau dan kampung halaman yang belum disalurkan.
"Saya minta segera datanya karena bantuan harus segera kita cairkan," ucap Nasrul.
Nasrul menyebut anak-anak perantau Wamena yang pulang kampung kini menumpang sekolah di Sumbar. Ia mendapatkan laporan anak-anak sekolah masih belum memiliki pakaian seragam.
Nasrul membeberkan dana yang terkumpul dari rekening Sumbar Peduli Sesama sebanyak Rp 6,4 miliar. Dana yang sudah terpakai sebanyak Rp 3,2 miliar. Sisanya masih tersimpan di rekening Bank Nagari yang dipegang Pemprov Sumbar.
Bila semua data sudah final mulai dari perantau yang bertahan di Wamena sampai perantau yang sudah kembali ke kampung halaman akan disantuni bantuan. Dengan harapan bantuan yang dibagikan ini dapat digunakan sebagai modal usaha dan pemulihan ekonomi keluarga masing-masing.
"Jadi semuanya saya minta jadi satu supaya mudah mengalokasikan dana yang tersedia saat ini. Jika data cepat kita juga cepat pula membantu, karena sudah lama kami menunggu data yang valid," kata Nasrul menambahkan.