REPUBLIKA.CO.ID, PURBALINGGA -- Pemerintah Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, menggelar peragaan busana batik di dalam Goa Lawa Purbalingga (Golaga). Ajang ini untuk mempromosikan potensi pariwisata dan batik khas daerah itu.
Peragaan busana batik yang digelar di Golaga, Desa Siwarak, Kecamatan Karangreja, Purbalingga, Ahad, dengan nama Batik in The Cave, Amazing Golaga yang disutradarai desainer kondang Samuel Wattimena itu juga dalam rangka puncak peringatan Hari Batik Nasional Tahun 2019 Tingkat Kabupaten Purbalingga.
Dalam peragaan busana yang melibatkan puluhan peragawati, empat di antaranya merupakan model dari Jakarta itu ditampilkan beraneka busana karya 20 desainer lokal dengan berbagai motif batik khas Purbalingga.
Sebelum berlenggak-lenggok di Balai Pertemuan Agung yang berada di dalam Golaga, para peragawati itu juga memeragakan busana batiknya dengan menuruni anak tangga yang merupakan pintu masuk Goa Lawa termasuk di kafe yang ada di dalam objek wisata tersebut.
Saat ditemui wartawan di sela kegiatan, Samuel Wattimena mengatakan Goa Lawa sangat bagus, tidak bau, tidak pengap, dan tata cahaya di dalam gua sangat bagus.
"Tidak ada kesulitan karena kita merespons guanya sendiri. Jadi, kita tidak berusaha memindahkan ballroom ke dalam gua, tapi kita memindahkan model dalam ekosistemnya gua," katanya.
Menurut dia, peragaan busana di dalam gua belum pernah ada sehingga kegiatan tersebut merupakan yang pertama kali di Indonesia. "Di dunia, saya belum mengecek, tapi rasanya belum karena kalau ada kan kita bisa buka di Google, show in the cave, enggak ada," tambahnya.
Dia mengaku kagum dalam penyelenggaraan kegiatan tersebut melibatkan semua pemangku kepentingan, baik pariwisata, sekolah, pembatik-pembatik di Purbalingga, desainer fesyen lokal, dan seniman lokal.
"Ini menurut saya, suatu bentuk kerja sama, suatu bentuk gotong royong, yang harus ditularkan ke masyarakat. Jadi, bahwa masing-masing kerjanya bahu-membahu, batiknya dilestarikan," katanya.
Lebih lanjut, Samuel mengatakan tujuan kegiatan tersebut sebenarnya untuk menggugah masyarakat guna melihat berbagai potensi di daerah masing-masing dan kemudian diangkat secara bersama.
Dengan demikian, kata dia, pembatik dan desainer akan untung serta potensi pariwisata dapat terangkat. "Sudah jelas tempat pariwisata kita banyak sekali, tapi kan sering kali jalannya sendiri-sendiri," katanya.
Menurut dia, apa yang diselenggarakan Pemkab Purbalingga akan tertular ke daerah lain untuk menyelenggarakan kegiatan serupa.
Bahkan, Samuel mengaku jika salah seorang rekannya menawarkan untuk menggarap kegiatan serupa di hutan Cirebon ketika mengetahui kalau dia sedang menyiapkan peragaan busana di dalam gua.
Sementara itu, Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi mengatakan pemerintah ingin menyuguhkan konsep yang berbeda.
"Artinya, suatu event bagaimana memromosikan batik Purbalingga, kemudian memberikan suguhan fashion show, pameran batik tapi di dalam gua. Saya yakin di tempat lain mungkin tidak ada, ini mungkin pertama kalinya baru terjadi di Purbalingga," katanya.
Oleh karena itu, kata dia, pihaknya berharap Batik in The Cave, Amazing Golaga bisa menjadi kegiatan tahunan dalam rangka memromosikan pariwisata Purbalingga.
Menurut dia, Golaga merupakan salah satu destinasi wisata populer di Kabupaten Purbalingga.
"Tentunya melalui kesempatan ini tidak hanya kita memasarkan, memromosikan pariwisata, akan tetapi juga batik-batik Purbalingga," katanya.
Dalam hal ini, kata dia, peragaan busana tersebut menampilkan batik khas Purbalingga, desainer lokal, dan peragawatinya juga lokal. "Jadi, semuanya kita memberdayakan apa yang kita miliki di Kabupaten Purbalingga," jelasnya.