REPUBLIKA.CO.ID, TEXAS -- Penembakan oleh seorang lelaki bersenjata terjadi di sebuah pesta kampus, di Texas, Amerika Serikat, Sabtu (27/10) waktu setempat. Kepolisian menyatakan kejadian itu membuat dua orang meninggal dan 14 lainnya mengalami luka, sedangkan pelaku melarikan diri.
Sheriff setempat, Randy Meeks, mengatakan dua korban yang meninggal berjenis kelamin laki-laki. Namun, pihak berwenang belum mengetahui identitas keduanya, termasuk apakah mereka mahasiswa di kampus tersebut.
Meeks juga mengatakan ada dugaan pelaku sebenarnya hanya menargetkan satu orang di pesta yang dihadiri oleh sekitar 750 orang itu. Namun, pelaku kemudian menembak secara acak di lokasi yang bertempat di luar Greenville, 24 kilometer barat daya kampus satelit Texas A&M Universitas Sistem.
"Pihak berwenang masih mencari tersangka dan belum mengidentifikasinya," kata Meks seperti dilansir AP, Ahad (27/10).
Meeks menjelaskan penembakan itu terjadi pada Sabtu tengah malam ketika ada perayaan Halloween. Pihak kampus sudah menyatakan pesta tersebut bukan pesta wajib.
"Pihak berwenang menduga ada satu penembak pria yang memasuki tempat melalui pintu belakang dan mulai menembak dengan pistol," kata Meeks.
Meeks mengatakan tamu pada pesta tersebut mengenakan kostum dan topeng. Namun, polisi menduga pelaku tidak mengenakan keduanya, melainkan hoodie berwarna biru.
Ketika terjadi penembakan, kondisi menjadi kacau dan ratusan orang di pesta tersebut mulai melarikan diri, termasuk pelaku yang kabur sembari melontarkan tembakan secara acak. "Polisi belum menemukan senjata yang digunakan," kata Meeks.
Pada penelusuran kepolisian di lokasi pesta yang bernama The Party Venue Ahad ini, terlihat beberapa topeng Halloween berserakan, selain puing-puing lainnya. Bahkan, genangan darah dari korban masih dilaporkan terlihat oleh pihak kepolisian.
Kabar kekerasan menyebar secara online semalam, dengan banyak orang berbagi di video media sosial untuk menunjukkan korban yang terluka tergeletak di tanah ketika menangis dan menjerit dapat didengar di latar belakang. "Saya baru melihat secara singkat video tersebut, tetapi tidak tahu apakah itu akan membantu," kata Meeks.