REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komjen Idham Azis diharapkan mampu menjaga stabilitas keamanan dan penegakan hukum yang adil, jika terpilih menjadi Kapolri yang baru. Hal tersebut demi menjaga pertumbuhan ekonomi agar semakin baik.
"HIPMI mempunyai harapan besar Pak Idham bisa mengemban perannya dengan baik. Kami punya harapan besar untuk itu," kata Ketua BPP HIPMI Tax Center Ajib Hamdani, Ahad (28/10).
Ajib mengatakan bahwa HIPMI melihat kepolisian selama ini telah berkomitmen dalam melaksanakan penegakan hukum dengan baik. Menurutnya, kestabilan dan kepastian hukum akan mendukung pertumbuhan ekonomi.
Ajib mengatakan HIPMI mendukung siapapun calon Kapolri yang diusulkan presiden untuk menggantikan Jenderal (Purn) Tito Karnavian. HIPMI tidak akan memberikan penilaian secara personal terhadap sosok calon Kapolri. HIPMI hanya berharap bahwa calon Kapolri adalah seorang pejabat publik yang memiliki tanggung jawab moral dan mampu menjaga keamanan agar penegakan hukum berjalan dengan adil sehingga dunia usaha bisa tumbuh lebih positif dan lebih baik.
"Siapa pun itu (Kapolri), untuk menegakkan keadilan dengan perangkat hukum yang ada. Itu yang menjadi harapan HIPMI. Karena kestabilan hukum dan kepastian hukum itu menjadi faktor penentu dan berbanding lurus dengan pertumbuhan ekonomi yang ada," katanya.
Menurutnya, HIPMI berharap bahwa stabilitas ekonomi nantinya dapat diimbangi dengan tindakan penegakan hukum yang adil. Ia menambahkan bahwa tensi politik saat ini cenderung menurun meskipun masih banyak persoalan radikalisme dan penyebaran hoaks.
"Ini menjadi episentrum masalah kita untuk lima tahun kepemimpinan Jokowi. Saya kira kalau gesekan-gesekan politik saat ini sudah tidak terlalu tajam," ujarnya.
Sebelumnya, Kapolri Jenderal (Purn) Tito Karnavian telah berhenti dari jabatan dan anggota Polri karena ditunjuk Presiden Jokowi sebagai Menteri Dalam Negeri. Jokowi kemudian berkirim surat ke DPR yang menyampaikan bahwa Kabareskrim Komjen Pol Idham Azis ditunjuk sebagai kandidat tunggal pengganti Kapolri.
Idham tercatat pernah menempati berbagai jabatan di Korps Bhayangkara hingga ke kursi Kepala Bareskrim Polri. Idham juga sering dilibatkan dalam tim satuan tugas untuk mengungkap perkara-perkara yang menjadi sorotan publik karena mempunyai latar belakang sebagai reserse dan antiteror.
Saat menjadi Kapolda Metro Jaya, Idham mengungkap kasus penyelundupan narkotika jenis ganja seberat 1,3 ton dari Aceh ke Jakarta dan penyelundupan sabu-sabu 1,6 ton dari Taiwan di Anyer, Banten. Selain itu, Idham juga berhasil menjaga situasi keamanan di Jakarta tetap kondusif saat Ibu Kota menjadi tuan rumah perhelatan Asian Games 2018.Idham juga terlibat dalam Operasi Camar Maleo bersama TNI untuk menangkap kelompok teroris Santoso di wilayah pegunungan Poso, Sulawesi Tengah, awal tahun 2015.