REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Untuk pertamakalinya, bikers atau tokoh petualang berkendara motor asal Kota Bandung, Jawa Barat (Jabar), Jeffrey ‘JJ’ Polnaja atau akrab dipanggil Kang JJ akan melakukan perjalanan Equatoride.
Menurut Kang JJ, kurang lebih ada 25 negara yang akan dilewati dalam perjalanan ini. Dimulai dari Indonesia, Malaysia, Brunei, Filipina, Selandia Baru terus ke negara-negara Amerika Selatan, kembali ke Asia Tenggara dan finish di Indonesia pada 2021. Semua perjalanan Equatoride juga akan didokumentasikan melalui laman www.equatoride.com dan sosial media @eigeradventure.
Kang JJ mengatakan, perjalanannya kali ini akan berbeda dengan perjalanan sebelumnya. Karena, melewati negara-negara tropis dengan waktu yang lebih singkat pasti menjadi tantangan tersendiri. "Saya sudah menyiapkan fisik, perbekalan dan alat yang dibutuhkan dalam perjalanan ini. Saya siap membawa nama Indonesia dan menjahit sabuk tropis untuk Indonesia,” ujar pria yang Lahir di Bandung pada Juni tahun 1962 ini, kepada wartawan saat Konferensi Pers, Ahad (27/10) lalu.
Kang JJ sendiri, merupakan tokoh petualang berkendara motor asal Jawa Barat yang sudah menjelajah dunia dengan motor sejak tahun 2006. Dari perjalanan dengan menempuh jarak sekitar 420 ribu kilometer (km), Kang JJ berhasil membawa nama Indonesia di kancah dunia melalui misi “Ride For Peace”.
"Saya akan coba 'menjahit' garis equator mengendarai motor seorang diri. Walaupun saat ini belum ada yamg mencoba untuk riding di jalur ini," katanya.
Menurut Kang JJ, persiapan baik fisik maupun mental berkesinambungan ia siapkan dengan matang karena usianya tak muda lagi. Ia pun, berterima kasih ke badannya sendiri dengan cara merawat tubuh dan berolah raga. Asupan makanan pun diatur dan dijaga agar bisa terus sehat.
"Misi menjelajah ada dalam diri. Persiapan mental, sudah terbentuk jadi tinggal menjaga kesehatan," katanya.
Untuk jenis kendaraan, menurut Kang JJ ia akan mengganti empat kali. Awalnya, dari cc 500 karena perlu tangki yang lebih besar, maka tangkinya ditambah lagi.
Kang JJ mengaku, perjalanannya kali ini berkeliling dunia dengan menggunakan motor tantangan memang cukup berat. Terutama, dari sisi keamanan, penyakit, dan dari segi kesehatan. Oleh karena itu, sejak beberapa bulan lalu ia terus melakukan imunisasi.
"Saya sudah terus-terusan disuntik vaksin. Kayaknya, semua vaksin penyakit yang ada di dunia sudah ada di badan saya. Setiap bulan saya disuntik jadi sudah komplit," kata Kang JJ seraya mengatakan angin kencan, dan bahasa terutama Afrika menjadi kendala karena ia menguasai sedikit bahasanya tapi ia tetap menghadapi dan menjalankan.
Bagi Kang JJ sendiri, memaknai arti perjalanan keliling dunianya sebagai sebuah perjalanan. Jadi, selama perjalaann ia sangat menikmati setiap tempat yang dilalui sebagai bukti kebesaran sang pencipta. Menikmati alam merupakan cara untuk mensyukuri.
Dikatakan Kang JJ, negara tropical tantangannya memang luar biasa. Ia harus menggunakan jaket untuk melindungi tubuh tapi di sisi laim harus diatur bagaimana agar bahan yang dipakai tetap nyaman. "Jadi, saya rutin berkonsultasi dengan Eiger. Jaket saya ada ventilasinya. Bahkan di bagian tangan juga ada ventilasi," katanya.
Misinya kali ini, menurut Kang JJ, ingin memperkenalkan produk Indonesia people to people contact. Serta, ingin berbuat sesuatu membawa bendera merah putih. "Saya ingin memperkenalkan Indonesia dan Jabar ke seluruh dunia," katanya.
Kang JJ sendiri, akan menjelajah dengan sepeda motornya di siang hari. Kecuali, alasan tertentu kalau berbahaya maka ia akan terus melanjutkan perjalanan tanpa berhenti. Bahkan, ia bisa berdiri, duduk sambil makan di motornya.
"Kalau nggak ada masalah dua jam sekali saya istirahat. Kalau ada penginapan saya nginep kalau tak ada penginapan saya buat tenda," katanya.
Marketing Division Head PT Eigerindo Multi Produk Industri, Harimula Muharam, tujuan Equatoride kali ini adalah untuk kembali mengharumkan nama bangsa Indonesia melalui misi perjalanan kawasan tropis. "Kang JJ akan kembali mengukir prestasi dunia,” kata Harimula.
Untuk mengapresiasi Sang Petualang, kata dia, EIGER melakukan prosesi pelepasan tepat pada 28 Oktober untuk memaknai kembali Hari Sumpah Pemuda. Bersama komunitas pecinta dan pengiat kegiatan roda dua di Bandung.