Senin 28 Oct 2019 13:58 WIB

Cile Cabut Status Darurat Nasional, Demonstrasi Berlanjut

Jam malam di Cile juga dicabut menyusul perombakan kabinet setelah demonstrasi besar.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Nur Aini
Sekitar satu juta warga Cile melakukan aksi damai di Santiago, Cile, Jumat (25/10).
Foto: AP Photo/Rodrigo Abd
Sekitar satu juta warga Cile melakukan aksi damai di Santiago, Cile, Jumat (25/10).

REPUBLIKA.CO.ID, SANTIAGO -- Presiden Cile Sebastian Pinera menyatakan akan mencabut status darurat nasional pada Senin (28/10) waktu setempat. Pernyataan tersebut dirilis sehari setelah militer mencabut jam malam di kota utama Cile serta pengumuman perombakan kabinet pada pemerintahan.

Kendati demikian, demonstrasi tetap akan dilanjutkan untuk pekan ini. Reformasi yang digagas Pinera tidak banyak membantu menjawab seruan untuk perubahan yang sistematik. Poster dan tulisan-tulisan di seluruh ibu kota menyerukan pengunduran diri presiden. Banyak juga warga Cile yang kini menuntut konstitusi poltik baru.

Baca Juga

Survei nasional yang dirilis Ahad oleh lembaga survei penelitian nasional Cadem merekam bahwa 80 persen warga Cile tidak menganggap reformasi Pinera mengubah hajat hidup rakyat. Dukungan untuk Pinera pun turun menjadi 14 persen. Penurunan terhadap kepercayaan presiden kali pertama terjadi sejak negara ini kembali ke demokrasi pada 1990.

"Kami tidak bisa berhenti sekarang. Saya tidak tahu apakah pengunduran diri Pinera akan berdampak pada apa saja, karena kita perlu mengubah seluruh sistem ini. Kita harus mengubah konstitusi (Augusto) Pinochet ini," ujar salah satu pengunjuk rasa Hector Parrera (61 tahun) yang menghadiri konser damai untuk "hak untuk hidup dalam damai".