Senin 28 Oct 2019 14:38 WIB

Bulan Inklusi Keuangan, BRI Syariah Gelar Kuliah Umum

Bulan Inklusi Keuangan tingkatkan pemahaman masyarakat pada produk jasa keuangan.

Pada Senin (28/10), Direktur Operasional BRI Syariah Fahmi Subandi menyapa mahasiswa IAIN Pekalongan melalui Kuliah Umum bertajuk “Perkembangan dan Prospek Perbankan Syariah”.
Foto: BRI Syariah
Pada Senin (28/10), Direktur Operasional BRI Syariah Fahmi Subandi menyapa mahasiswa IAIN Pekalongan melalui Kuliah Umum bertajuk “Perkembangan dan Prospek Perbankan Syariah”.

REPUBLIKA.CO.ID, PEKALONGAN -- Bulan Oktober setiap tahunnya diperingati sebagai bulan Inklusi Keuangan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama seluruh Lembaga Jasa Keuangan di Indonesia. Bulan Inklusi Keuangan bertujuan meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap produk dan jasa keuangan.

Untuk mengisi bulan Inklusi Keuangan, Direksi BRI Syariah mengenalkan produk, potensi dan perkembangan perbankan syariah kepada generasi muda dalam program BOD (Board of Directors) Mengajar. Salah satu target BRI Syariah adalah meningkatkan jumlah pelajar yang paham dan memiliki akses ke lembaga jasa keuangan syariah.

Baca Juga

Pada Senin (28/10), Direktur Operasional BRI Syariah Fahmi Subandi menyapa mahasiswa IAIN Pekalongan melalui Kuliah Umum bertajuk “Perkembangan dan Prospek Perbankan Syariah”. Dalam kuliah umum Fahmi mengajak mahasiswa IAIN Pekalongan untuk mengenali prinsip dasar yang berlaku di bank syariah, sekaligus megenali potensi-potensi di perbankan syariah yang bisa dimanfaatkan generasi muda.

Fahmi mencontohkan prinsip dalam pembiayaan untuk perumahan. Fahmi mengatakan salah satu akad yang berlaku dalam pembiayaan KPR syariah adalah murabahah. Dalam akad murabahah, bank membeli barang yang diperlukan nasabah. Kemudian barang tersebut dijual kepada nasabah sebesar harga perolehan, ditambah dengan margin keuntungan yang disepakati antara bank dan nasabah.

“Sosialisasi ini penting dilakukan, karena seperti kata pepatah, tak kenal maka tak sayang. Jika generasi muda mengenal perbankan syariah, Insya Allah tidak akan ragu menggunakan layanan keuangan dari kami," ujarnya.

photo
Pada Senin (28/10), Direktur Operasional BRI Syariah Fahmi Subandi menyapa mahasiswa IAIN Pekalongan melalui Kuliah Umum bertajuk “Perkembangan dan Prospek Perbankan Syariah”.

Selain mengenalkan prinsip-prinsip di bank syariah, Fahmi juga menjelaskan potensi industri bagi Indonesia. Saat ini posisi Indonesia belum menjadi main player atau bahkan leader di industri halal food, halal recreation, halal pharmaceuticals dan halal finance. Padahal mayoritas penduduk Indonesia memeluk agama Islam. Sangat disayangkan jika modal berupa penduduk Muslim yang jumlahnya besar, tidak bisa menjadikan Indonesia sebagai leader di berbagai bidang industri halal. Peran generasi muda sangat dibutuhkan untuk membawa Indonesia menjadi leader dalam industri halal.

"Merekalah yang akan menggerakkan roda perekonomian negara kita. Melalui program ini, BRI Syariah ingin menambah wawasan generasi muda mengenai perbankan syariah. Tidak sekadar mengenal produk kami, namun juga tertarik untuk mengembangkan diri di bidang ini. Karena saat ini banyak sekali potensi yang bisa dikembangkan di perbankan syariah nasional. Kami membutuhkan generasi Z yang sangat kaya imajinasi serta potensi untuk mengembangkan perbankan syariah di Indonesia,” pungkas Fahmi.

Dalam kesempatan ini BRIsyariah sekaligus menyerahkan santunan Pendidikan kepada mahasiswa-mahasiswa IAIN Pekalongan yang berprestasi. “Semoga santunan ini bisa berguna bagi mahasiswa yang menerima,” tutup Fahmi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement