REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan menjadi inspektur upacara dalam memperingati Hari Sumpah Pemuda, di silang Monas, Jakarta. Anies mengingatkan, tantangan terbesar saat ini adalah pentingnya kesetaraan untuk merawat persatuan.
Anies menyampaikan hal tersebut di hadapan seluruh seluruh peserta upacara, yakni pegawai pemerintah provinsi dan perwakilan instansi serta organisasi di Jakarta. Dalam peringatan hari Sumpah Pemuda ke-91 ini mengangkat tema 'Bersatu Kita Maju'.
"Tantangan terbesar kita adalah merawat persatuan. Tidak ada persatuan dalam ketimpangan. Saya ulang, tidak ada persatuan dalam ketimpangan. Persatuan dibangun dalam kesetaraan, persatuan dibangun dalam keadilan," kata Anies dalam sambutannya, Senin (28/10).
Anies menilai, untuk menjaga persatuan, memajukan bangsa, maka dibutuhkan keadilan. "Karena itu, 'Bersatu Kita Maju' membutuhkan kalimat pembukanya. Keadilan membuat kita bersatu dan bersatu membuat kita maju," ujar Anies.
Anies menuturkan, rasa keadialan sosial bagi warga Jakarta harus tercermin dari kebijakan hingga eksekusi yang dilakukan. Menurut dia, kebijakan-kebijakan yang dibuat harus kebijakan mendorong terjadinya rasa keadilan. Sebab, sambung dia, tujuan Indonesia merdeka adalah menghadirkan keadilan sosial bagi seluruh rakyatnya.
"Jadi dalam peringatan 28 Oktober ini, saya sampaikan kepada seluruh jajaran, jika dulu anak muda berhasil menemukan tantangan di zamannya, yaitu membentuk persatuan, sekarang kita merumuskan. Tantangan kita adalah menghadirkan keadilan, semua kebijakan-kebijakan kita harus bisa menghadirkan rasa keadilan. Dari segala macam kebijakan, keseteraan itu menjadi penting sekali," papar dia.