Senin 28 Oct 2019 15:48 WIB

Citibank Proyeksi Kredit Hanya Tumbuh di Bawah 8 Persen

Pertumbuhan kredit perusahaan tengah mengalami perlambatan hingga akhir tahun ini.

Rep: Novita Intan/ Red: Friska Yolanda
Citibank
Foto: news.nationalpost.com
Citibank

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Citibank Indonesia menargetkan pertumbuhan kredit sebesar delapan persen pada akhir 2019. Tercatat pertumbuhan kredit Citibank Indonesia hanya sebesar satu persen dari Rp 47,46 triliun pada semester satu 2018 menjadi Rp 47,86 triliun pada semester satu 2019.

CEO Citi Indonesia Batara Sianturi mengatakan pertumbuhan kredit perusahaan tengah mengalami perlambatan hingga akhir tahun ini. Sebab, banyak transaksi kredit yang dimundurkan pada tahun depan.

Baca Juga

"Tahun ini akan di bawah 8 persen jadi ada perlambatan kredit karena tahun lalu pertumbuhan tahun lalu kita double digit. Penyebabnya soal timing beberapa transaksi kredit dimundurkan 2020 dari permintaan pasar supaya market lebih kondusif," ujarnya usai konferensi pers di Hotel Fairmont, Jakarta, Senin (28/10).

Soal penurunan suku bunga acuan dari Bank Indonesia menjadi lima persen direspon oleh perusahaan. Dikatakan Batara, perusahaan berupaya mengikuti suku bunga acuan dari Bank Indonesia. 

"Suku bunga kredit line suku bunga pasar jadi kita melihat market responsif dengan penurunan suku bunga acuan. Penurunan suku bunga acuan hingga 100 bps dampak positif, kita melihat rupiah dan valas juga cukup baik dengan action kita pasar kredit," jelasnya.

Barata melanjutkan terdapat tiga segmen utama yang menjadi pendorong pertumbuhan kredit korporasi yakni industri manufaktur, pertambangan, dan perantara keuangan. Citibank memproyeksikan hingga akhir tahun ini ketiga segmen itu tetap menjadi tulang punggung utama penyaluran kredit.

"Ini juga ditambah dengan lini institutional banking dari empat negara utama Asia, yaitu Cina, Jepang, Korea dan Taiwan," jelasnya.

Kendati demikian, kualitas kredit perusahaan jutsru membaik. Rasio NPL gross Citibank Indonesia pada Juni 2019 menurun lima bps dari 2,34 persen pada semester satu 2018 menjadi 2,99 persen pada semester satu 2019. 

Sedangkan net NPL juga turun 44 bps dari 0,92 persen pada semester satu 2018 menjadi 0,44 persen pada semester satu 2019. Sementara penghimpunan dana Citibank Indonesia menurun 0,45 persen year on year (yoy) dari Rp 58,26 triliun pada semester satu 2018 menjadi Rp 57,99 triliun pada semester satu 2019. Hal tersebut disebabkan oleh menurunnya simpanan berjangka alias deposito sebesar 10,60 persen (yoy) dari Rp 19,61 triliun pada semester satu 2018 menjadi Rp 17,53 triliun pada semester satu 2019.

Selain itu, Citibank Indonesia juga tengah fokus mengembangkan platform digital di antaranya citimobile. Bahkan, Citibank terbuka untuk berkolaborasi dengan platform fintech untuk menyalurkan kredit 20 persen ke sektor UMKM.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement