Senin 28 Oct 2019 17:23 WIB

Komnas HAM Kirim Pencari Fakta Kericuhan September Kendari

Komnas HAM juga akan mencari fakta kericuhan aksi bentrok September di Jakarta.

Red: Nur Aini
Pengunjuk rasa berusaha menghindari tembakan air mobil water canon saat aksi menuntut penuntasan kasus kematian mahasiswa di depan Polda Sulawesi Tenggara, Kendari, Sulawesi Tenggara, Selasa (22/10/2019).
Foto: Antara/Jojon
Pengunjuk rasa berusaha menghindari tembakan air mobil water canon saat aksi menuntut penuntasan kasus kematian mahasiswa di depan Polda Sulawesi Tenggara, Kendari, Sulawesi Tenggara, Selasa (22/10/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komnas HAM mengirimkan tim ke Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), untuk mencari fakta soal korban jiwa maupun kekerasan terhadap mahasiswa saat unjuk rasa September 2019 lalu.

"Tim pencari fakta peristiwa September sudah dibentuk dan sedang bekerja, kami mengirimkan tim ke Kendari," kata Wakil Ketua Komnas HAM Beka Ulung Hapsara, di Jakarta, Senin (28/10).

Baca Juga

Hasil investigasi dari peristiwa tersebut, kata dia, nantinya akan dibuat dalam bentuk rekomendasi dan dikirimkan ke institusi terkait seperti yang telah dilakukan saat Komnas HAM merampungkan pencarian fakta peristiwa kericuhan 21-23 Mei 2019. Tim tidak hanya melakukan investigasi di Kendari, tetapi juga berupaya menemukan sejumlah fakta-fakta terkait aksi bentrok September yang di Jakarta.

"Kami memanggil Kapolres Jakarta Barat, memanggil para pihak lain yang diduga terkait dalam peristiwa September kemarin," ucap Beka.