Selasa 29 Oct 2019 08:12 WIB

Demi Buktikan Kesalahan Teori Darwin, Konglomerat Ini Kucurkan Dana Rp22,4 Miliar

Alam diatur sangat rapi sehingga tidak mungkin berevolusi melalui seleksi alam.

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Demi Buktikan Kesalahan Teori Darwin, Konglomerat Ini Kucurkan Dana Rp22,4 Miliar. (FOTO: Muhamad Ihsan)
Demi Buktikan Kesalahan Teori Darwin, Konglomerat Ini Kucurkan Dana Rp22,4 Miliar. (FOTO: Muhamad Ihsan)

Warta Ekonomi.co.id, Jakarta

Teori evolusi Darwin kerap menjadi perdebatan bagi beberapa orang, ada yang pro dan juga kontra. Salah satu orang terkaya di Norwegia, Einar Johan Rasmussen bahkan rela mengucurkan dana sebesar 1,6 juta dolar AS atau sekitar Rp 22,4 miliar untuk membuktikan kesalahan teori tersebut.

Rasmussen memberikan uang tersebut kepada Yayasan BioCosmos. Ia juga menggantikan teori Darwin dengan teori desain cerdas (intelligent design).

Yayasan BioCosmos menyerukan "debat yang lebih terbuka tentang biologi dan kosmos" dan menargetkan "semua orang yang tertarik pada sains dan pertanyaan besar," terutama "remaja dan pemuda"-termasuk anak-anak sekolah.

Baca Juga: Bantu Siswa yang Kurang Mampu, Konglomerat Ini Gelontorkan Rp703 Miliar

Seperti halnya semua pendukung teori intelligent design, yayasan itu memuji kebaikan teori pseudosains bahwa alam diatur dengan sangat rapi dan dibuat dengan baik sehingga tidak mungkin berevolusi melalui seleksi alam dan mestinya direkayasa.

Rasmussen merupakan seorang pengusaha kapal dari Kristiansand di selatan Norwegia. Ia mengungkapkan, "Keinginan saya adalah membuat banyak dari penelitian modern ini diketahui publik. Penelitian itu berbeda dengan (teori) Darwin secara signifikan.”

Miliarder itu setuju dengan Yayasan BioCosmos, yang anggotanya termasuk seorang profesor Denmark, seorang dokter, seorang insinyur sipil dan seorang teolog, bahwa evolusi "tidak dapat lagi diklarifikasi sebagai hasil dari mutasi dan pilihan alami yang kebetulan."

Langkah Rasmussen yang dianggap berusaha mempengaruhi sistem pendidikan Norwegia itu mendapat banyak reaksi keras.

Baca Juga: Wow! Donald Trump Gelontorkan Dana Iklan Rp14 Miliar/Minggu

"Sangat salah bagi orang kaya untuk mencoba membeli akses ke ruang kelas Norwegia," kata anggota parlemen Torstein Tvedt Solberg kepada NRK sebagaimana dilansir RT, “ini terlalu alternatif, itu tidak ilmiah. Cukup dekat dengan sampah. "

"Ketika Anda bertanya-tanya bagaimana alam muncul, Anda harus berbicara dengan seorang ilmuwan," kata peneliti Martin Jakobsen di Ansgar Theological College di Kristiansand kepada NRK, "ketika Anda bertanya-tanya bagaimana fungsi Tuhan, Anda dapat berbicara dengan seorang teolog."

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement