Senin 28 Oct 2019 21:28 WIB

Kementerian PUPR akan Rehabilitasi Bangunan di Wamena

Banyak bangunan rusak pascakerusuhan Wamena.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Dwi Murdaningsih
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono bersiap mengikuti foto bersama seusai pelantikan menteri Kabinet Indonesia Maju di Beranda Halaman Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (23/10/2019).
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono bersiap mengikuti foto bersama seusai pelantikan menteri Kabinet Indonesia Maju di Beranda Halaman Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (23/10/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memperbaiki fasilitas sosial dan umum Wamena, Papua pascakerusuhan pada September 2019. Menteri PUPR Basuki Hadimuljono memastikan akan merehabilitasi bangunan di Wamena.

"Kementerian PUPR bersama TNI AD akan melakukan rehabilitasi di Wamena agar penanganannya lebih cepat dan memiliki kualitas mutu yang baik," kata Basuki dalam pernyataan tertulisnya, Senin (28/10).

Baca Juga

Dia menjelaskan dari hasil identifikasi di lapangan, sebanyak enam kantor pemerintahan rusak berat, salah satunya Kawasan Kantor Bupati Jayawijaya dan delapan rusak ringan. Kantor Pemerintahan lainnya yang rusak berat yakni Kantor Badan Lingkungan Hidup, PLN, KUA, dan Kantor Dinas Perhubungan.

"Selain kantor Pemerintahan, menurut hasil identifikasi sebanyak 18 sarana pendidikan, 403 ruko, dan 183 unit rumah warga mengalami rusak berat," ucap Basuki.

Jokowi sebelumnya mengatakan akan memprioritaskan rehabilitasi pasar yang menjadi salah satu titik terdampak di Wamena. Selain itu juga gedung pemerintahan, toko, sekolah, dan rumah penduduk yang rusak akibat aksi massa tersebut.

"Pasar Wouma ini merupakan pasar tempat masyarakat menjual produk-produk pertanian yang dihasilkan di Wamena dan sekitarnya, seperti sayur-sayuran, buah-buahan, dan juga barang-barang logistik yang diperlukan. Sehingga ini kita berikan prioritas, didahulukan," kata Jokowi. 

Jokowi menargetkan rehabilitasi Pasar Wouma dapat rampung dalam waktu dua pekan ke depan. Untuk selanjutnya pasar tersebut langsung bisa dipakai, sehingga kegiatan ekonomi yang berada di pasar kembali pulih secepatnya.

Basuki mengatakan untuk penanganan pasar, Kementerian PUPR akan menugaskan kontraktor swasta atau Badan Usaha Milik Negara (BUMM) melakukan penanganan keadaan darurat dan rehabilitasinya. "Kementerian PUPR telah merencanakan renovasi Pasar Wouma seluas 740 meter persegi dengan menugaskan kontraktor pelaksana dari PT Nindya Karya dan Konsultan PT Virama Karya," ucap Basuki.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement