REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK -- CEO Dorna Sports SL, Carmelo Ezpeleta optimisti penyelenggaraan MotoGP 2021 yang nantinya diselenggarakan di sirkuit Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) akan diminati dan mendatangkan banyak penonton. Terlebih, Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah pengemar MotoGP terbesar di dunia.
"Kita optimistis MotoGP Mandalika bakal diramaikan banyak penonton," ujar Carmelo Ezpeleta saat meninjau lokasi pembangunan sirkuit Mandalika di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika di Desa Kuta, Kabupaten Lombok Tengah, Senin (28/10).
Carmelo mengatakan jumlah penggemar MotoGP di Indonesia salah satu yang terbesar di dunia. Hal ini didukung dengan jumlah penduduk yang begitu banyak, sehingga dirinya tidak ragu penyelenggaraan MotoGP tahun 2021 di sirkuit Mandalika akan dipenuhi banyak penonton.
"Sirkuit Mandalika merupakan sirkuit jalan raya pertama. Dan sirkuit ini akan menjadi ikon sirkuit jalan raya terindah di dunia," kata Carmelo Ezpeleta.
Direktur Utama PT Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) Abdulbar M Mansoer juga optimistis penyelenggaraan MotoGP di Mandalika akan mendatangkan banyak penonton, karena penggemar MotoGP di Indonesia cukup besar. Terlebih lagi, konsep pembangunan sirkuit Mandalika di bangun di kawasan wisata.
Ia mencontohkan di MotoGP Thailand, dimana pada tahun pertama MotoGP 2018, langsung ditonton 150 ribu orang. Kemudian di tahun 2019 mendatangkan 220 ribu orang. Padahal, jarak tempuh ke lokasi sirkuit dari Bangkok mencapai empat jam. Sementara, Mandalika bisa ditempuh hanya 30 menit penerbangan dari Bali.
"Kami sangat yakin akan lebih banyak dari Thailand. Dan, kita juga bisa bersaing dengan Thailand," tegas Abdulbar.
Abdulbar mengatakan untuk tahap awal konstruksi bangunan sirkuit dianggarkan Rp500 miliar, sedangkan biaya satu even MotoGP, pihaknya mengeluarkan 9 juta euro yang dibayarkan menjelang balapan. Sedangkan, pendapatan nanti bisa diperoleh dari tiket, cinderamata, dan pendapatan lain, seperti makanan dan minuman (kuliner).
"Kita yakin titik impas (BEP) tidak sampai lima tahun. Karena melihat animo penonton yang banyak, sehingga dari sisi bisnis ini sangat menjanjikan," ucapnya.
Selain bisnis, keuntungan lain yang nantinya diperoleh dari terselenggaranya MotoGP di Mandalika adalah munculnya pebalap-pebalap muda dari Indonesia. Karena Dorna Sports juga melakukan pembinaan terhadap talenta muda melalui Asian Talent Cup, seperti pada pebalap muda Indonesia, Dimas Ekky Pratama.
"Pembinaan mulai kelas paling bawah hingga MotoGP," ucapnya.
Karena itu, kehadiran CEO Dorna, kata Abdulbar, memberikan keyakinan pembangunan sirkuit Mandalika akan dapat diselesaikan sesuai jadwal yang ditetapkan. Sekda Kabupaten Lombok Tengah, HM Nursiah mengaku senang dengan kehadiran sirkuit di Mandalika, sebab ITDC akan merekrut 300 orang putra daerah sebagai staf teknis. Ia menggambarkan Nusa Dua di Bali yang luasnya hanya 350 hektare bisa menyumbang pendapatan daerah Rp900 miliar.
"Kalau Mandalika luasnya 1.200 hektare, diyakini Lombok Tengah bisa menerima tiga kali lipatnya manfaat yang didapat," katanya.
Dalam kunjungannya yang pertama setelah sirkuit Mandalika ditetapkan menjadi lokasi balap bergengsi MotoGP, Carmelo Ezpeleta, ditemani Sporting Direktur Dorna Carlos Ezpeleta, Direktur Utama PT Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) Abdulbar M Mansoer, Direktur Konstruksi dan Operasi ITDC, Ngurah Wirawan, Sekda Kabupaten Lombok Tengah, HM Nursiah, Asisten II Setda Pemprov NTB, H. Ridwansyah.
Tak hanya meninjau lokasi, Carmelo Ezpeleta dan Carlos Ezpeleta juga menyempatkan diri mengelilingi lokasi sirkuit yang nantinya memiliki panjang lintasan 4,31 km dan berisikan 17 tikungan. Sirkuit MotoGP ditargetkan selesai pada 2020 untuk dipakai pada tahun 2021. Pembangunan sirkuit sudah sampai pada perataan lahan dan penggalian.