REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Muhammad Azkal Fikri (20), seorang santri dari Asrama Perguruan Islam (API) Tegalrejo, Magelang, sempat menjadi viral karena menyebut nama Prabowo Subianto ketika Presiden Joko Widodo menamakan nama-nama menteri di Pesantren API Tegalrejo, Pekalongan, Jawa Tengah.
Di balik viralnya video ‘ramalan’ Fikri, terdapat kabar bahwa santri asal Pekalongan itu kini sudah putus belajar di Pesantren karena terkendala ekonomi. Ayah Fikri, Ali Murdi, hanya kerja serabutan. Untuk membantu ekonomi keluarga, kini Fikri bekerja di tempat pembuatan kaintenun.
Pengasuh Ponpes API Tegalrejo, KH Muhammad Yusuf Chudlori, dalam sebuah tulisan yang diunggahnya di Facebook, membenarkan bahwa sudah setahun ini Fikri pulang dan berhenti ngaji, dan persoalannya tidak semata-mata biaya di Pesantren. Akan tetapi, persoalan di rumah yang lebih menjadikan Fikri tidak bisa konsentrasi belajar di Pesantren.
“Kalau soal biaya, di Pesantren Tegalrejo ada 600an anak yang kurang mampu, dan alhamdulillah Pesantren ada subsidi yang masih bisa menutup kebutuhan sehari-hari para santri, termasuk beli kitab dan lain-lain. Jadi Fikri kepengen pulang untuk bisa membantu ekonomi keluarga di Pekalongan,” tulis Gus Yusuf, biasa ia disapa, 7 jam yang lalu.
Mendengar kabar tersebut, Pengurus Pusat (PP) NU Care-LAZISNU menghubungi pihak Pesantren dan Pengurus Cabang(PC) NU Care-LAZISNU Kota Pekalongan, untuk menyalurkan bantuan bagi Fikri dan keluarga.
“Setelah melihat berita dan tulisan Gus Yusuf di Facebook, kami langsung menghubungi pihak Pesantren dan berkoordinasidengan NU Care-LAZISNU Pekalongan untuk bantu Fikri,” ungkap Direktur PP NU Care-LAZISNU, Abdur Rouf, Senin(28/10) sore.
Usai koordinasi, PC NU Care-LAZISNU Kota Pekalongan pada Senin bakda Magrib langsung menuju kediaman Fikri di DesaKuripan Lor Gang 23, Kelurahan Kuripan Yosorejo, KecamatanPekalongan Selatan, Kota Pekalongan, untuk menyalurkanbeasiswa untuk Fikri.
“Kita tahu, Fikri adalah santri yang tekun dan gigih untukbelajar di pondok, sekaligus membantu ekonomi keluarga. Namun, kita tentu ingin kendala ekonomi tidak menjadihalangan bagi Fikri untuk mondok,” kata Rouf.
Dirinya menambahkan, bantuan berupa beasiswa untuk santrimenjadi prioritas bagi NU Care-LAZISNU karena santri adalahgenerasi penerus bangsa.
“Beasiswa Santri Nusantara atau kami singkat Besantara, itumenjadi prioritas program kami, bagi santri berprestasi dansantri kurang mampu secara ekonomi. Karena santri adalahpejuang sekaligus penerus bangsa,” pungkasnya.