REPUBLIKA.CO.ID, MINDANAO -- Gempa dengan magnitudo 6,6 SR mengguncang Mindanao tengah di Filipina selatan, Selasa (29/10), menggoyangkan sejumlah bangunan dan menimbulkan kepanikan pada masyarakat.
Pusat gempa berada di 26 kilometer timur laut Tulunan, Cotabato pada pukul 09.04 waktu setempat, menurut Lembaga Vulkanologi dan Seismologi Filipina (Phivolcs). Tidak ada laporan mengenai korban jiwa maupun kerusakan akibat gempa, namun beberapa gempa susulan diperkirakan bakal terjadi. Phivolcs mengimbau masyarakat di daerah terdampak untuk tetap berada di luar.
Gempa juga dapat dirasakan di sejumlah provinsi dan kota terdekat, termasuk Kota Davao, yaitu kota asal Presiden Rodrigo Duterte sekaligus salah satu kota terpadat di negara tersebut. Radio DZMM melaporkan kabel listrik di Davao terlihat bergoyang sementara masyarakat berhamburan ke luar ruangan, yang beberapa di antaranya pingsan akibat ketakutan.
Kegiatan belajar mengajar di sekolah juga dihentikan sementara pascagempa. Awalnya gempa tersebut dilaporkan dengan magnitudo 6,7 oleh Pusat Seismologi Eropa-Mediterania (EMSC).
Gempa kerap melanda Filipina, yang secara geologis terletak di Cincin Api Pasifik yang aktif. Pada 16 Oktober, gempa bermagnitudo 6,4 melanda Mindanao tengah hingga menyebabkan lima orang meninggal dan puluhan lainnya terluka.