Selasa 29 Oct 2019 14:41 WIB

DMI Berharap Pemerintah Bantu Perekonomian Jamaah Masjid

DMI menilai kelemahan masyarakat di bidang ekonomi jadi sumber masalah.

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Agung Sasongko
Umat Islam
Umat Islam

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dewan Masjid Indonesia (DMI) berpesan kepada pemerintah agar turut serta membantu jamaah masjid mengembangkan perekonomian. Seiring pemerintah mendorong masjid agar mensyiarkan dan membangun kedamaian serta kesejukan.

Sekretaris Jenderal DMI, Imam Addaruqutni menyampaikan, pemerintah jangan hanya memberi dorongan dan larangan kepada masyarakat atau jamaah masjid. Tapi mereka dibiarkan mengalami kesulitan ekonomi.

Baca Juga

Ia menerangkan, dorongan pemerintah terhadap terciptanya kehidupan damai di tengah masyarakat harus diimbangi dengan dukungan pemberdayaan ekonomi terhadap mereka. Sebab kelemahan masyarakat di bidang ekonomi menjadi sumber masalah dan menciptakan keresahan. 

"Ada dorongan untuk (hidup damai) sementara masyarakatnya lemah, keresahan masyarakat karena ada kelemahan dalam bidang kehidupannya itu sumber dari masalah, (sumber masalah) bukan dari gagasan ajaran agamanya," kata Imam kepada Republika, Selasa (29/10). 

Mengenai bentuk dukungan pemerintah di bidang ekonomi untuk jamaah masjid. Imam mencontohkan salah satunya dengan menghadirkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) berbasis masjid. Sehingga jamaah masjid dari kalangan bawah pun bisa mendapatkan KUR.

Ia juga menegaskan jangan sampai KUR hanya dapat diakses oleh orang yang paham keuangan saja. Sementara mereka yang paham keuangan rata-rata orang yang cukup perekonomiannya. 

Sementara orang yang lemah perekonomiannya tidak paham keuangan jadi tidak bisa mengakses KUR. Maka gagasan KUR berbasis masjid bisa membantu mereka yang lemah perekonomiannya mendapatkan.

"Masjid bisa memberikan penyuluhan ekonomi, tapi penyaluran (modal KUR) tetap lewat Bank Syariah, nanti Bank Syariah ada di masjid-masjid," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement