Selasa 29 Oct 2019 14:28 WIB

Jakpus Ganti Tong Sampah Berbahan Stainless

160 set tong stainless steel akan segera diletakkan di jalan protokol Jakpus.

Rep: Antara/ Red: Indira Rezkisari
Ilustrasi Sampah
Foto: Mgrol101
Ilustrasi Sampah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Suku Dinas Lingkungan Hidup (Sudin LH) Jakarta Pusat segera mengganti tong sampah pilah berbahan plastik menjadi baja tahan karat atau stainless steel. Tong sampah baru itu akan diletakkan di jalan protokol delapan kecamatan di kawasan ini.

"Betul, saat ini prioritas pemasangan tempat sampah pilah stainless steel memang baru di jalan-jalan protokol," kata Kepala Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Pusat Marsigit saat dikonfirmasi, Selasa (29/10).

Baca Juga

Marsigit menjelaskan saat ini sudah ada 160 set tong sampah pilah berbahan stainless steel. Tong sampah itu sudah disebar ke delapan kecamatan untuk menggantikan tong sampah pilah terdahulu berbahan plastik.

Sudin LH Jakarta Pusat memilih bahan itu karena dianggap lebih kuat dan kokoh dibandingkan tempat sampah berbahan plastik. Salah satu tempat sampah berbahan itu sudah dapat dijumpai masyarakat di Jalan Medan Merdeka Selatan, Kecamatan Gambir dekat dengan Balai Kota Provinsi DKI Jakarta.

Kepala Suku Dinas lingkungan Hidup Jakarta Pusat itu juga mengatakan dua kecamatan yang paling banyak menerima tempat sampah pilah di jalan protokol adalah Kecamatan Gambir dan Menteng. Sudin LH Jakarta Pusat juga menyiapkan 140 set tong sampah pilah berbahan sejenis untuk di dalam ruangan fasilitas publik.

Tempat sampah pilah merupakan tempat sampah yang dapat digunakan untuk memudahkan masyarakat memisahkan jenis sampah-sampah dari bahan organik, bahan anorganik dan B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun). Nantinya tempat sampah pilah yang masih dapat digunakan akan disalurkan ke pemukiman warga sedangkan yang tidak layak akan disimpan di gudang Sudin LH Jakarta Pusat.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement