Selasa 29 Oct 2019 14:47 WIB

CEO Boeing akan Minta Maaf dalam Sidang Kecelakaan 737 MAX

Armada Boeing MAX 737 telah dikandangkan di seluruh dunia.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Nidia Zuraya
Pesawat Boeing 737 MAX 8 tengah uji terbang di lapangan udara Renton, Washington, Amerika Serikat.
Foto: AP Photo/Ted S. Warren
Pesawat Boeing 737 MAX 8 tengah uji terbang di lapangan udara Renton, Washington, Amerika Serikat.

REPUBLIKA.CO.ID, CHICAGO -- CEO Boeing Dennis Muilenburg berencana untuk mengakui bahwa perusahaannya melakukan kesalahan. Pengakuan tersebut bakal ia sampaikan di hadapan anggota parlemen pekan ini.

"Kami tahu kami melakukan kesalahan dan melakukan beberapa hal yang salah," kata Muilenburg dalam kesaksian yang disiapkan kepada komite Senat yang ditinjau oleh The Washington Post pada Senin (28/10).

Baca Juga

"Kami memiliki itu, dan kami sedang memperbaikinya." tambahnya.

Penyelidikan telah menyalahkan desain perusahaan dari fitur otomatis yang tidak berfungsi sebelum kecelakaan, membuat hidung kedua pesawat turun hingga jatuh.

Muilenburg dijadwalkan untuk bersaksi pertama pada Selasa (29/10) waktu AS, bertepatan dengan hari peringatan kecelakaan pesawat Boeing 737 MAX milik maskapai Indonesia Lion Air yang menewaskan 189 orang. Pesawat Boeing 737 Max yang dioperasikan oleh Ethiopian Airlines jatuh dalam kondisi yang sama lima bulan kemudian, menewaskan 157 orang. Armada 737 MAX telah dikandangkan di seluruh dunia tak lama setelah kecelakaan kedua.

Sidang yang berlangsung pada Selasa (29/10) adalah yang pertama dari dua sidang yang diagendakan di Capitol Hill pada pekan ini. Sidang tersebut akan memberikan anggota Senat dan DPR kesempatan untuk secara terbuka mempertanyakan Muilenburg serta para ahli yang telah menyelidiki kecelakaan dan desain MAX 737.

Bagi Muilenburg, yang baru-baru ini dipecat dari posisinya sebagai ketua dewan Boeing, kesaksian yang direncanakan adalah bagian dari kampanye untuk memenangkan kembali kepercayaan publik dan untuk memuaskan regulator.

Pernyataan Muilenburg yang dipersiapkan yakni permintaan maaf dari perusahaan atas kecelakaan itu dan mengakui lalai dalam melakukan pengawasan. Selain itu, perusahaan juga akan mengambil langkah untuk meningkatkan keselamatan armadanya.

"Dalam beberapa bulan sejak kecelakaan, ada banyak kritik terhadap Boeing dan budayanya," kata Muilenburg dalam sambutannya yang sudah disiapkan.

"Kami memahami dan layak mendapatkan pengawasan ini. Tetapi saya juga mengenal orang-orang Boeing, hasrat yang kami miliki untuk misi kami, dan apa yang kami perjuangkan," tambahnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement