Selasa 29 Oct 2019 16:35 WIB

Edhy Prabowo Pelajari Dulu Reklamasi Teluk Benoa

Secara keseluruhan Edhy menilai reklamasi Teluk Benoa lebih baik dari Jakarta.

Rep: M Nursyamsi/ Red: Indira Rezkisari
Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Edhy Prabowo mengamati suasana Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zachman, Muara Baru, Jakarta, Senin (28/10/2019).
Foto: Antara/Galih Pradipta
Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Edhy Prabowo mengamati suasana Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zachman, Muara Baru, Jakarta, Senin (28/10/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo mengaku akan mempelajari terlebih dahulu soal reklamasi Teluk Benoa di Bali. Sebelumnya, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) di era Susi Pudjiastuti telah meminta reklamasi Teluk Benoa tak dilangsungkan seiring dengan adanya Rencana Zonasi Kawasan Strategis Nasional (RZ KSN) yang memasukkan Tanjung Benoa ke dalam Kawasan Konservasi Maritim (KKM) melalui Keputusan Menteri (Kempen) Nomor 46 Tahun 2019.

"Kasih kesempatan saya pelajari dulu," ujar Edhy saat hendak rapat koordinasi di Kantor Kementerian bidang Kemaritiman dan Investasi, Jakarta, Selasa (29/10).

Baca Juga

Semasa menjadi Ketua Komisi IV DPR pada 2014-2019, Edhy mengaku sudah mengetahui tentang rencana reklamasi Teluk Benoa. Menurutnya secara administrasi, aturan, hingga mekanisme perizinan sudah benar.

"Secara administrasi, aturan, mekanisme perizinan, semua sudah benar dibandingkan yang reklamasi di Jakarta," ucap Edhy.

Namun, kata dia, ada penolakan dari masyarakat terhadap rencana reklamasi Teluk Benoa. Artinya, lanjut Edhy, harus dilihat juga dari aspek sosiologi.

"Ada undang-undang, ada peraturan yang benar, tapi ada satu orang yang protes, ini juga harus perhatikan ini karena masyarakat perlu didengar. Teluk Benoa kita lihat kembali seperti apa masyarakat dan stakeholder, kita nggak bisa paksakan," kata Edhy menambahkan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement