REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Amerika Serikat pada Senin (28/10) memastikan bahwa tokoh terkemuka ISIS sekaligus juru bicara kelompok garis keras itu, Abu al-Hassan al-Muhajir, terbunuh dalam operasi terpisah yang dilancarkan AS, menurut seorang pejabat tinggi Departemen Luar Negeri.
Pada Ahad (27/10), milisi YPG Kurdi Suriah mengatakan al-Muhajir tewas dalam serbuan yang dilakukan bersama-sama oleh pasukan pimpinan Kurdi dan pasukan AS di Suriah utara. Jenderal Komandan Pasukan Demokratik Suriah (SDF) Mazloum Abdi menggambarkan Abu al-Hassan al-Muhajir sebagai tangan kanan Baghdadi. Ia juga mengatakan Abu Bakr al-Baghdadi sang pemimpin ISIS terbunuh dalam "kelanjutan operasi sebelumnya" pada akhir pekan lalu.
Muhajir tewas di Kota Jarablus, Provinsi Aleppo, Suriah, kata pejabat AS tersebut, yang berbicara kepada para wartawan dengan syarat jati dirinya tidak disebutkan. Serangan terpisah, yang mengarah pada "kematian orang nomor 2 (Baghdadi), atau salah satu dari orang nomor 2-nya," juga dilakukan oleh pasukan AS, kata sang pejabat. Ia menambahkan bahwa SDF punya peranan besar dalam proses penyerangan tersebut.
Baghdadi, tokoh garis keras asal Irak yang awalnya tidak dikenal namun kemudian menyatakan dirinya "khalifah" bagi seluruh umat Islam sebagai pemimpin ISIS, tewas setelah meledakkan rompi bomnya sendiri. Sebelumnya, menurut pemerintah AS, Baghdadi lari dan kemudian terpojok di terowongan yang buntu karena pasukan khusus AS menutup terowongan tersebut pada akhir pekan.