REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mendukung cita-cita Kabupaten Bogor, Jawa Barat, untuk menjadi pusat ikan hias terbesar di Republik Indonesia. Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) KKP Agus Suherman mengapresiasi ajang puncak acara Bursa dan Kontes Ikan Hias Louhan, di Ruang Pameran Raiser Ikan Hias, Bogor, Jabar, belum lama ini.
"Kegiatan serupa untuk jenis ikan hias lainnya juga diharapkan dapat dilaksanakan setiap bulannya, sehingga cita cita Kabupaten Bogor menjadi pusat ikan hias terbesar se-Indonesia dapat terwujud," ujar Agus dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Selasa.
Agus juga mengutarakan harapannya agar komunitas-komunitas ikan hias yang ada terus meningkatkan semangatnya dalam pengembangan dan memajukan pasar ikan hias Indonesia. Kegiatan selama tiga hari mulai 24 hingga 27 Oktober 2019 itu diselenggarakan atas kerja sama Direktorat Jenderal PDSPKP dengan Djoak Flowerhorn United Indonesia- Depok Bogor Sukabumi (DUFI-DBS).
Kontes ikan tersebut menampilkan 278 ikan louhan untuk memperebutkan piala Grand Champion Direktur Jenderal PDSPKP. Terkait dengan eskpor ikan hias, BPS mencatat total nilai ekspor ikan hias Indonesia pada tahun 2018 sebesar 32,2 juta dolar AS, meningkat dibanding tahun 2017 sebesar 27,6 juta dolar.
Sedangkan negara pengimpor ikan hias terbesar dari Indonesia berturut turut adalah China, Amerika Serikat, Jepang, Singapura, dan Inggris. Sebelumnya, KKP memamerkan inovasi teknologi terkait ikan hias yang diharapkan dapat mempercepat hilirisasi serta memberikan manfaat langsung kepada dunia usaha atau industri perikanan nasional.
"Merupakan ranah peneliti kami untuk menghasilkan terobosan baru yang diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya para pembudidaya ikan hias," kata Kepala Badan Riset dan Sumber Daya Manusia (BRSDM) KKP Sjarief Widjaja.
Sjarief memaparkan, berdasarkan data riset, Indonesia memiliki 4.700 spesies ikan hias. Di samping itu, pada 2015 hingga 2018, volume ekspor ikan hias Indonesia tercatat sudah mencapai 257.862.207 ekor.
Pada tahun 2018, berdasarkan data Trade Map, nilai ekspor ikan hias Indonesia pun mencapai 27,61 juta dolar AS dan merupakan nilai ekspor ikan hias tertinggi dalam enam tahun terakhir. Sjarief juga mendorong para peneliti dengan melibatkan masyarakat, untuk dapat menginventaris jenis ikan hias di Indonesia, melalui aplikasi Aquarium Indonesia, yang juga merupakan hasil inovasi BRSDM.
"Ini merupakan kesempatan, dengan potensi alam yang bagus, peluang bisnis yang bagus, yang dibutuhkan tinggal teknologi inovasinya," katanya.