Selasa 29 Oct 2019 18:00 WIB

Nasib Proyek Kilang Pertamina-Aramco Diputuskan Desember

Pertamina dan Saudi Aramco diminta segera menyelesaikan pembahasan valuasi kilang

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Nidia Zuraya
Pekerja beraktivitas di kawasan Kilang PT. Pertamina RU (Refinery Unit) IV Cilacap, Jawa Tengah, Senin (15/7/2018).
Foto: Antara/Irfan Anshori
Pekerja beraktivitas di kawasan Kilang PT. Pertamina RU (Refinery Unit) IV Cilacap, Jawa Tengah, Senin (15/7/2018).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri BUMN, Erick Tohir mengatakan pembahasan pengembangan kilang cilacap yang menggandeng Saudi Aramco masih terus bergulir hingga saat ini. Namun, Erick menjelaskan pembahasan paling tidak selesai pada tahun ini.

Erick menjelaskan sampai saat ini Pertamina dan Aramco masih melakukan pembahasan valuasi nilai kilang. Sudah lima tahun, keduanya belum sepakat atas nilai pengembangan kilang tersebut.

Baca Juga

"Kami upayakan tahun ini sudah ada kesepakatan agreementnya. Ini sedang kami push," ujar Erick di Kemenko Maritim, Selasa (29/10).

Erick menjelaskan pemerintah dalam pembahasan valuasi ini juga sedang mencari banyak cara agar valuasi segera disepakati dan proses pembangunan kilang bisa segera direalisasikan. "Ya kami terus cari cara agar semua bisa terlaksana," ujar Erick.

Namun saat ditanya apakah terbuka peluang kerjasama dengan Aramco batal, ia enggan mengelaborasi lebih jauh. Sebab, kata dia pembahasan kilang cilacap ini merupakan pembahasan dua negara.

"Karena ini kan pembicaraan khusus dua negara. Kami mesti cari solusinya yang baik. Namun hingga saat ini belum ada rencana perubahan strategi kerjasama," ujar Erick.

Namun kata Erick, pemerintah sepakat untuk memberikan tenggang waktu kepada Pertamina dan Aramco dalam membahas Valuasi ini. Jika hingga Desember belum ada keputusan final, maka pemerintah akan mengambil langkah alternatif.

"Sampai Desember kami lihat, sepakat atau tidak. Nanti kami cari alternatif," ujar erick.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement