REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny Gerald Plate mengharapkan aplikasi buatan orang Indonesia tumbuh demi memajukan ekonomi. Hal itu ia ungkapkan sebagai tanggapan atas keinginan salah seorang kepala daerah yang menginginkan kementerian memblokir media sosial Facebook.
"Di sisi lain, kami inginkan inventor dan inovator di dalam negeri itu tumbuh dan berkembang karena ekonomi tumbuh besar ke depan. Sebagai bangsa dan pasar yang besar, kita berharap putra-putri bisa berkembang dan mengambil bagian di ekonomi digital," kata Johnny, Selasa.
Gubernur Nusa Tenggara Timur Victor Laiskodat, dikutip dari berbagai sumber, beberapa waktu lalu meminta Menkominfo untuk menutup layanan Facebook dan mengembangkan platform buatan dalam negeri, seperti yang dilakukan China. Johnny mengatakan bahwa ungkapan Victor untuk menutup Facebook di Indonesia tidak terkait dengan perang dagang, namun agar anak-anak muda mendapatkan kesempatan yang luas dalam bidang teknologi.
"Jangan dilihat untuk membatasi asing masuk ke Indonesia, bukan itu. Semangatnya mendorong inventor dan inovator dalam negeri," kata Johnny.
Kementerian tetap memfasilitasi perusahaan asing yang beroperasi selama memenuhi aturan dan kewajiban di Indonesia. Johnny mengingatkan adanya kewajiban dan kerja sama di dalam negeri yang harus diikuti perusahan asing.
Kementerian di pemerintahan yang baru ini tetap mengusung program Gerakan Nasional 1000 Startup Digital untuk menumbuhkan ruang agar platform buatan anak bangsa berkembang.
"Kita tidak ingin jadi pasar, kita ingin kita juga adalah pelaku usahanya, bisa mempunyai platform yang kelasnya tidak hanya domestik, tapi, juga kelas regional bahkan dunia," kata Johnny.