Selasa 29 Oct 2019 21:48 WIB

Ketua Dewan Fatwa UEA Temui Paus Fransiskus di Vatikan

Fransiskus dan Ketua Dewan Fatwa UEA sepakat sebarkan toleransi.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Nashih Nashrullah
Ketua Dewan Fatwa Uni Emirat Arab (UEA) Syekh Abdallah bin Bayyah menemui Kepala Gereja Katolik Paus Franciskus pada Senin (28/10).
Foto: Dailymail
Ketua Dewan Fatwa Uni Emirat Arab (UEA) Syekh Abdallah bin Bayyah menemui Kepala Gereja Katolik Paus Franciskus pada Senin (28/10).

REPUBLIKA.CO.ID, VATICAN CITY – Ketua Dewan Fatwa Uni Emirat Arab (UEA) Syekh Abdallah bin Bayyah menemui Kepala Gereja Katolik Paus Franciskus pada Senin (28/10). Pertemuan perwakilan dari dua agama monoteis Ibrahim tersebut berlangsung di Istana Apostolik di Kota Vatikan.

Dalam kunjungannya, Syekh Abdallah menyampaikan salam dari Putra Mahkota Abu Dhabi dan Wakil Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata UEA, Yang Mulia Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan. 

Baca Juga

Dalam pertemuan itu, kedua pihak sama-sama mengecam praktik euthanasia dan membantu upaya bunuh diri. Euthanasia adalah praktik mengakhiri hidup dengan sengaja untuk menghilangkan rasa sakit dan penderitaan. Mereka juga mendorong adanya bentuk perawatan paliatif di berbagai tempat dan bagi semua kalangan.

Kedua pihak kemudian membuat pernyataan di kertas posisi (position paper) yang mereka tanda tangani dan dirilis pada Senin di Vatikan. Pernyataan itu berisi tentang tanggapan mereka mengenai masalah-masalah yang mengakhiri hidup, seperti euthanasia, bunuh diri yang dibantu, dan perawatan paliatif.

"Kami menentang segala bentuk euthanasia, yang bersifat langsung, sengaja dan tindakan yang disengaja untuk mengakhiri kehidupan, serta bunuh diri yang dibantu dokter, yang merupakan dukungan langsung, disengaja dan dukungan disengaja untuk melakukan bunuh diri, karena mereka secara fundamental bertentangan dengan nilai kehidupan manusia yang tidak dapat dicabut, dan oleh karena itu secara inheren dan konsekuensinya secara moral dan agama salah, dan harus dilarang tanpa kecuali," demikian bunyi pernyataan tersebut, dilansir di Emirates News Agency, Selasa (29/10).

Selain itu, pada kesempatan tersebut Syekh Abdallah juga menekankan bahwa pertemuan itu adalah upaya untuk memastikan kerjasama dalam kebaikan dan kesalehan. Ia menambahkan, bahwa penjagaan tubuh adalah tujuan utama dari hukum Islam dan nilai-nilai antaragama yang menggarisbawahi pentingnya memastikan perhatian yang penuh hormat dan holistik dari orang tersebut.

"Pertemuan kami hari ini merupakan langkah baru dalam tindakan aksi keagamaan bersama. Ini adalah pertama kalinya agama-agama surgawi berkumpul untuk menegaskan kesepakatan mereka tentang nilai-nilai inti dan aset-aset," tambah Syaikh Abdallah.

Ia menekankan bahwa UEA selalu berusaha untuk menjunjung tinggi nilai-nilai umum dari keluarga Ibrahim dan semua prinsip manusia mulia lainnya yang mendorong keberadaan bersama. 

Menurutnya, upaya itu sejalan dengan Tahun Toleransi di UEA. Sebelumnya, pada Februari lalu Paus Fransiskus juga mengadakan kunjungan ke UEA dan melakukan penandatanganan Dokumen Persaudaraan Kemanusiaan dengan Grand Syekh al-Azhar, Ahmed al-Tayeb, di bawah pelindung Yang Mulia Syekh Mohamed bin Zayed.

 

 

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement