Selasa 29 Oct 2019 23:23 WIB

Larangan Anak Masuk Masjid Sharjah UEA Picu Kontroversi

Larangan anak masuk masjid karena dianggap bising.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Nashih Nashrullah
Ilustrasi anak main di masjid
Foto: Fakhri Hermansyah
Ilustrasi anak main di masjid

REPUBLIKA.CO.ID, SHARJAH – Ayah dari tiga anak kecil, Mohammad Adil (39 tahun) dilarang masuk ke Masjid Sharjah, di Sharjah, Uni Emirat Arab (UEA), yang telah dibuka tahun ini. Dia ditolak masuk Masjid Sharjah untuk shalat Jumat karena anak-anak yang dibawanya. 

"Shalat akan segera dimulai, dan mengejutkan kami para wanita dihentikan di pintu masuk oleh petugas keamanan.  Dia (penjaga keamanan) mengatakan bahwa wanita dengan anak-anak tidak dapat diizinkan masuk ke masjid," kata warga India itu, dilansir dari laman Gulf News, Selasa (22/10). 

Baca Juga

Adil pergi bersama dengan saudara lelakinya, dan keluarganya. Dia berpikir bahwa itu akan menjadi perjalanan yang menyenangkan dari rumahnya di Al Qassimia, Sharjah, ke masjid yang dibutuhkan waktu sekitar 40 menit dari tempatnya.  

Mereka tiba di sana tepat pada waktunya shalat Jumat. Dia memiliki dua anak perempuan, masing-masing berusia 11 tahun dan enam tahun, satu lagi seorang bayi laki-laki 

Adil mengatakan, setelah berbicara dengan personel keamanan, situasinya tidak berubah.  "Bahkan setelah berdebat, kami harus meninggalkan masjid dan melewatkan shalat kami hanya karena saya tidak bisa meninggalkan istri dan anak-anak saya berdiri di gerbang sementara saya berdoa dalam kenyamanan AC di dalam," ucapnya.  

Dia mengungkapkan, seharusnya orang harus diberi tahu sebelum berkunjung, atau setidaknya ada tanda yang jelas dari pedoman ini. "Tidak ada tanda-tanda di luar yang mengatakan bahwa anak-anak tidak diperbolehkan. Saya tidak akan melakukan perjalanan seandainya saya tahu tentang aturan seperti itu," kata Adil.

Sementara itu, Departemen Urusan Islam di Sharjah menyatakan terkait insiden Adil, bahwa anak-anak diperbolehkan masuk ke Masjid Sharjah.

Perwakilan dari Departemen Urusan Islam itu  menambahkan, terkadang keluarga dengan anak-anak tidak diperbolehkan masuk jika masjid penuh, dan tingkat kebisingannya tinggi.

Di Masjid Sharjah, bagian wanita untuk shalat terletak sedemikian rupa, sehingga terhubung dengan halaman utama dan bagian pria. Jika anak-anak membuat terlalu banyak suara di satu bagian, area lain akan turut terpengaruh.

Perwakilan itu menyatakan bahwa di masa lalu, otoritas masjid telah mengambil langkah-langkah khusus untuk melayani mereka yang memiliki anak. Selama Ramadhan, tenda khusus untuk wanita dengan anak-anak didirikan dengan taman bermain di sebelahnya.

 

 

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement